ABSTRAKBidan di desa merupakan tenaga potensial dalam melaksanakan program KIA di desa. Dengan ditempatkannya bidan di desa diharapkan angka kematian bayi dan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas dapat diturunkan.
Penempatan bidan di desa telah dimulai sejak tahun 1990. Belum diketahui hasil yang dicapai tentang pelaksanaan tugasnya. Timbul pertanyaan bagaimanakah tingkat penampilan kerja dan bagian yang mana dari faktor individu, motivasi, sosial budaya dan penunjang kegiatan yang berhubungan dengan tingkat penampilan kerja bidan di desa.
Jenis penelitian adalah lintang potong (cross-sectional) untuk melihat adanya hubungan antara faktor individu dan lingkungan individu dengan tingkat penampilan kerja bidan di desa.
Lokasi penelitian di Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.
Analisis statistik dilakukan dengan uji regresi baik secara sederhana maupun secara ganda, untuk melihat kemaknaan suatu kecenderungan faktor yang mempengaruhi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari faktor individu, motivasi, sosial budaya dan penunjang kegiatan bidan di desa yang erat hubungannya dengan tingkat penampilan kerja adalah pembinaan, masa kerja efektif, sikap terhadap jabatan dan tempat kerja. Pembinaan yang dilakukan 1-5 kali dalam 6 bulan memberikan kemungkinan bidan mempunyai tingkat penampilan kerja baik 2 kali dibandingkan dengan yang tidak mendapat pembinaan. Bila dilakukan pembinaan 1 kali atau lebih dalam 6 bulan akan memberikan kemungkinan bidan mempunyai tingkat penampilan kerja baik 3 kali dibandingkan dengan yang tidak mendapat pembinaan. Agar bidan di desa yang mempunyai tingkat penampilan kerja baik meningkat perlu intervensi dengan melakukan pembinaan.