ABSTRAKPerusahaan Listrik merupakan perusahaan yang dalam operasinya banyak diatur oleh kebijaksanaan pemerintah dan kebanyakan tidak beroperasi di pasaran bebas, sehingga untuk mengukur kinerjanya tidak bisa semata-mata dilihat dari segi keuntungan dan tingkat pengembalian modalnya.
Untuk menilai kinerja perusahaan listrik bisa dengan melihat indikator-indikator operasinya, baik indikator teknik maupun non-tekniknya yang jumlahnya cukup banyak. Tetapi dengan cara ini tidak bisa dilihat kinerjanya secara global (total), sehingga untuk menilai kinerjanya secara global diperlukan suatu metode untuk pengukurannya.
Faktor Produktivitas Total (FPT) merupakan indikator kinerja (produktivitas) perusahaan listrik secara global (total) yang dinyatakan secara kuantitaif dan dihitung dari beberapa produktivitas faktor produksinya beserta pangsa biayanya, dan merupakan suatu model perbandingan. Model ini dikembangkan oleh CRIEPI (Jepang) dan ditetapkan perusahaan - perusahan listrik di Jepang pada tahun 1980 sebagai dasar dan diberi nilai 100.
Angka FPT sebagai indikator Produktivitas perusahaan listrik secara total merupakan nilai global dari berbagai indikator-indikator teknis dan non teknis, sehingga korelasi antara nilai FPT dengan indikator - indikatornya tersebut bisa dicari. Hal ini perlu untuk analisa perbaikan operasi sistem suatu perusahaan listrik.
Agar kinerja PT PLN secara global sampai dengan tahun 1994/95 dapat diketahui, maka dalam tesis ini dihitung dan dianalisa angka FPT PT PLN baik untuk PLN total maupun untuk sistem Jawa-Bali saja. Kecuali itu juga dihitung dan dianalisa korelasi angka FPTnya terhadap beberapa indikator tekniknya termasuk faktor angka padam (gangguan) yang sebelumnya belum dimasukkan.