ABSTRAKManusia sebagai mahluk individu, anggota masyarakat, dan pendukung kebudayaan menghadapi layak kebutuhan hidup yang sangat beragam, bertingkat-tingkat, dan saling berkaitan, yang harus dipenuhi.
Secara sederhana kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu kebutuhan biologis; kebutuhan sosial; dan kebutuhan integratif. Kebutuhan biologis berhubungan dengan kelangsungan hidup manusia; bersumber pada aspek-aspek biologis. Kebutuhan sosial, adalah suatu kebutuhan kebersamaan yang berkaitan dengan hakikat manusia sebagai mahluk sosial; dalam usaha pemenuhannya memerlukan keterlibatan dengan orang lain. Dan kebutuhan integratif adalah kebutuhan yang berhubungan dengan hakikat manusia sebagai mahluk pemikir, bermoral, dan bercita rasa; hal ini yang membedakan manusia dengan mahluk lain. Kebutuhan integrasi mempunyai fungsi mengintegrasikan berbagai usaha pemenuhan kebutuhan, menjadi suatu sistem yang bulat dan menyeluruh serta masuk akal bagi para pendukung suatu kebudayaan. Disamping itu mencakup pula kebutuhan akan; perasaan benar atau salah, adil atau tidak adil yang terserap dalam kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan lainnya; atau pranata sosial suatu masyarakat, mengungkapkan perasaan dan sentimen-sentimen kolektif, memantapkan keyakinan diri dan keberadaannya, serta mengungkapkan perasaan estetika atau keindahan-keindahan, Suparlan (dalam Triyanto 1994).
Berkaitan dengan penggolongan kebutuhan tersebut, kesenian termasuk klasifikasi dalam jenis kebutuhan integratif; suatu jenis kebutuhan yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Hal ini merupakan sebuah gejala yang bersifat universal dan tidak mengenal status, waktu serta tempat; pendek kata dimana terdapat komunitas manusia, seni selalu hadir dalam berbagai bentuk.