ABSTRAKMasalah kebhinekaan masyarakat Amerika telah banyak dibahas. Namun pembahasan tentang pandangan masyarakat Amerika terhadap Katolik jarang dikemukakan. Seperti diketahui, kebudayaan masyarakat Amerika sangat dipengaruhi oleh agama Protestan. Tentu kedatangan kelompok Katolik sangat mempengaruhi kestabilan kondisi masyarakat pada waktu itu karena perbedaan agama tersebut, terutama pada abad-19 pertengahan hingga awal abad-20. Hal Ini dapat dilihat dari kondisi peranan kelompok Irlandia Katolik dalam politik pada waktu itu.
Untuk menerangkan permasalahan tersebut diatas, pertama-tama akan dijelaskan secara Iintas suasana abad-19 yang penuh dengan perubahan akibat terjadinya social gab seperti yang terlihat pada Bab.I, latar belakang permasalahan.
Tulisan ini lebih lanjut menggambarkan keadaan kelompok Irlandia Katolik di Eropa (Inggris), yang ternyata merupakan latar belakang sejarah Katolik yang amat kelam. Hal itu sebenarnya hanyalah merupakan masalah politis, dan sebagai akibatnya kelompok mereka menjadi tertindas, sepanjang abad bahkan dijauhi dan dilegitimasi secara negatif. Citra negatif tentang Katolik akhirnya terbawa pada generasi-generasi selanjutnya, sehingga ketika kelompok ini memasuki wilayah Amerika, kontan masyarakat Amerika pada waktu itu mengibarkan peperangan terhadap kelompok Imigran ini. Sekaligus dalam Bab II ini di bicarakan pula tentang kondisi kegiatan kelompok lrlandia di Amerika didalam menghadapi prasangka buruk (prejudice) karena agama. Tetapi karena kepiawaannya, kelompok ini dalam ?berorganisasi? justru dapat berperan terutama di bidang politik. Hal ini akhirnya malah berbalik, dan menyebabkan perasaan anti Katolik yang merajalela dalam organisasi The Nativist dan The Know Nothing.
Begitu berartinya peranan kelompok sehingga di dalam percaturan watak bangsa, tak dapat diabaikan begitu saja. Namun demikian hal itu bukan semata-mata karena kehadirannya. Suasana perkembangan jaman dan realitas masyarakat Amerika dan waktu ke waktu juga turut mempengaruhi. Salah satunya adalah perkembangan Intelektual yang memunculkan Ide Pluralisme. Yaitu suatu pemikiran mengenai watak bangsa atau identitas kebangsaan Amerika yang berdasarkan pada kondisi kebhinekaan Ethnik. Hal ini bukan lagi mencerminkan kesamaan ataupun 'kesepakatan berubah' menjadi satu ciri khas yang lama, yaitu ciri khas kebudayaan Anglo Saxon. Watak bangsa yang berdasarkan falsafah pluralism tersebut pada hakekatnya menyadarkan dan memberi peringatan tentang perlunya pemahaman kebhinekaan sebagai sifat atau ciri bangsa Amerika. Seperti halnya alam fana ini, juga tidak dapat diterminasi secara seragam. Alam bersifat terbuka, keterbukaan akan senantiasa membawa perubahan-perubahan. Dan perubahan-perubahan itu tidak mungkin dapat disamakan. Begitulah realitanya.
Dalam pembahasan watak bangsa pada Bab.III, dinyatakan tentang berbagai sudut pandang didalam memahaminya. Khusus pada tulisan ini pembahasan watak bangsa mengacu kepada Ethnic Encyclopedia of f Harvard University yang dapat dipandang melalui isu nasional pada waktu itu, yaitu pada masalah suku bangsa (ethnic) dan agama, sehingga penjelasan bukan berdasarkan teori-teori psikologi antropologi. Beberapa hal yang turut mempengaruhi pembentukan watak bangsa juga tertulis di sini, di antaranya adalah beberapa warisan budaya inggris dan pengalaman politik. Memang Pada Abad 19, Masalah Anglo Conformity menjadi semacam kewajiban bagi para imlgran. Tetapi hal itu berkembang bersamaan dengan kesadaran berbagal kelompok Ethnik untuk saling berjuang memantapkan keberadaanya di tengah kelompok masyarakat Amerika berdasarkan azas pluralisme.
Selanjutnya pada Bab IV akan diketengahkan mengenai peranan kelompok Irlandia Katolik dalam pendidikan, agama dan politik dalam membentuk watak bangsa Amerika. Dipilihnya bidang itu karena memang bidang-bidang tersebut yang paling menonjol. Walaupun sebetulnya buruh Industri yang didominasi kelompok Irlandia Katolik juga mencuat menimbulkan masalah, tetapi hal ini terkait pada bidang politik.