UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Epistemologi semiotik Peirce : kajian dan terapan teori semiotik

Fariz Pari; Toety Heraty Noerhadi Rooseno, 1933-, supervisor; Benny Hoedoro Hoed, supervisor; Lorens Bagus, examiner (Universitas Indonesia, 1994)

 Abstrak

Bagi Peirce, manusia adalah homo semioticus, artinya dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bertemu dengan tanda, dan berhubungan dengannya dalam setiap aktivitas baik pikiran maupun perilaku sebagai interpretasi terhadap tanda. serta pengetahuan manusia pun diperoleh dan diungkapkan dalam tanda-tanda. Ilmu yang mempelajari tanda disebut semiotik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan semiotic dari sudut filsafat khususnya epistemalogi. Sebagai bidang filsafat yang mengkaji hakekat pengetahuan. Serta penerapan teori semiotik dalam kegiatan kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun kelompok masyarakat.
Bagi semiotik pengetahuan manusia merupakan interpretasi terhadap tanda yang diungkapkan dalam bentuk tanda juga. sehingga bisa diinterpretasi lagi secara berkesinambungan. Proses interpretasi tanda ini disebut semiosis yang menjadi proses epistemologi. Proses semiosis ada dua tahap, tahap I adalah proses interpretasi tanda yang dilakukan berdasarkan keyakinan yang telah menjadi kebiasaan. secara pra radar. Namun interpretasi ini terhenti apabila timbul kesangsian. Semiosis tahap II dilakukan berdasarkan penalaran logis melalui proses abduksi sebagai suatu kemungkinan berdasarkan observasi, dilanjutkan deduksi sebagai kansekuensi logis dari kemungkinan serta induksi sebagai pembuktian baik dalam masyarakat maupun laboratorium, dengan memperhatikan relasi tanda pada objeknya dan menentukan interpretant sebagai hasil interpretasi pada tanda oleh individu.
Setiap individu dapat mempunyai interpretasi yang sama ataupun berbeda terhadap tanda yang sama, tergantung pada konteks pengalamannya. yang menentukan objek yang direpresentasikan oleh tanda. sama atau berbeda, yang menjadi dasar interpretant. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dalam kegiatan kehidupan sehari-hari dari tanda waktu shalat.
Tanda waktu shalat yang berdasarkan posisi matahari dan bumi dapat di interpresentasikan oleh putaran jam. bunyi bedug atau kentongan, suara azan sebagai interpretasi waktu shalat Relasi tanda waktu shalat dapat pada objek yang lama atau berbeda. sehingga interpretasinya juga dapat sama atau berbeda baik dalam pikiran maupun perilaku. Di antaranya ada yang merelasikan tanda itu dengan objek kewajiban shalat dan membentuk interpretant harus shalat. Sehingga interprestasinya dapat juga sama atau mereka segera melaksanakan shalat. Ada yang merelasikan dengan objek kurun waktu shalat dan membentuk interpretant bisa ditunda. dan ada yang merelasikan dengan objek janji dengan pacar sehingga membentuk interpretant harus menemuinya.

 File Digital: 1

Shelf
 T5442-Fariz Pari.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 1994
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 136 pages : illustration ; 30 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-845536841 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81313
Cover