ABSTRAKHasil SKRT 1986 menunjukkan kematian maternal di Indonesia masih tinggi yaitu 4,5 per seribu bayi lahir hidup. Berdasarkan kenyataan ini pemerintah pada Pelita V memprioritaskan kegiatan upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, dan menurunkan angka kematian ibu hamil dengan memberikan layanan antenatal yang berkualitas. Pedoman pelaksanaan layanan antenatal petugas telah dibuat oleh Depkes, agar petugas dapat memberikan layanan antenatal yang berkualitas. Kualitas layanan petugas dipengaruhi oleh 2 hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Tujuan umum penelitian ini untuk melihat gambaran kualitas layanan antenatal dan faktor yang mempengaruhinya di Kotamadya Dati II Bandung. Secara khusus melihat kualitas layanan antenatal bidan dan perawat bidan, melihat hubungan faktor internal dengan kualitas layanan antenatal dan pengaruh faktor eksternal terhadap hubungan tersebut. Pengamatan dilaksanakan di 31 Puskesmas dengan mengamati 71 petugas yang berinteraksi dengan 355 orang ibu hamil.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan form pengamatan dan pertanyaan, melalui pengamatan langsung dan wawancara yang dilaksanakan setelah pengamatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari setengah petugas menganalisa, memeriksa dan memberikan tablet besi dan imunisasi TT dengan baik, dan kurang dari setengah petugas yang melaksanakan penyuluhan secara baik. Secara keseluruhan kurang dari setengah petugas yang memberi layanan dengan kualitas balk. Petugas bidan cenderung memberikan layanan antenatal lebih baik bila dibandingkan perawat bidan. Tidak terbukti ada hubungan yang bermakna (pada ps 0,05) antara faktor internal petugas dengan kualitas layanan. Dari stratifikasi dan uji Cramer's disimpulkan bahwa faktor kualifikasi petugas bukan faktor utama yang berhubungan dengan kualitas layanan, bila ada pertemuan rutin, uraian tugas, dan sarana memadai.
Disarankan untuk lebih meningkatkan kualitas pertemuan dengan persiapan yang lebih matang, mengadakan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan dengan prioritas utama perawat bidan dalam penyuluhan manfaat pemberian tablet besi dan imunisasi TT bagi ibu hamil. Pendidikan perawat bidan sebaiknya lebih banyak memberikan pelatihan menangani ibu hamil dibandingkan pembahasan teorinya. Perlunya batasan kualitas layanan antenatal yang dikategorikan baik berdasarkan pedoman Depkes yang berlaku nasional.