Piutang adalah salah satu masalah yang menjadi perhatian utama para pengelola keuangan rumah sakit, walaupun dernikian sebuah rumah sakit yang baik manajemennya tidak dapat menghindari kenyataan bahwa piutang pasien merupakan bagian terbesar dari kekayaan lancarnya (current assets).Pasien yang membayar sendiri memiliki resiko tertinggi untuk menyebabkan piutang tak tertagih, bila piutang tak tertagih pada suatu rumah sakit jumlahnya cukup besar maka akan mengganggu kelanearan operasional rumah sakit.Sumber pendapatan rumah sakit yang terbesar didapat dari penerimaan pasien rawat Inap, jadi dapat dimengerti bahwa pengelolaan piutang pasien jaminan pribadi di unit rawat inap menjadi hal yang panting bagi manajemen rumah sakit.Laporan Keuangan RS. Jantung "Harapan Kita" pada 5 tahun terakhir (1989-1993), menunjukkan bahwa piutang tak tertagih pasien rawat inap cenderung meningkat, pada tahun 1992/1993 tercatat kenaikan jumlah piutang pasien jaminan pribadi sebesar 1138% dibandingkan dengan tahun 199011991, juga terlihat pada rasio jumlah piutang jaminan pribadi terhadap pendapatan terdapat kenaikan rata-rata 1% sejak tahun 1994/1991 hingga 1992/1993.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya piutang tak tertagih, Ada dua faktor yang diteliti yaitu pengguna jasa dan pemberi jasa.Faktor pengguna jasa (eksternal) meliputi : pendidikan, pekerjaan, lokasi tempat tinggal, pemilihan kelas perawatan, pembayaran uang muka dan pembayaran angsuran, sedangkan faktor pemberi jasa (internal) meliputi : prosedur masuk rawat, prosedur lepas rawat, tindakan bedah, lama hari rawat dan besarnya biaya perawatan,Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) variabel bebas yang tercakup dalam faktor pengguna jasa, hanya variabel pembayaran uang muka yang mempunyai hubungan dengan terjadinya piutang tak tertagih, sedangkan dari 5 (lima) variabel bebas yang tercakup dalam faktor pemberi jasa, 4 (empat) diantaranya yaitu : prosedur masuk rawat, prosedur lepas rawat, Iama hari rawat dan besar biaya perawatan menunjukkan adanya hubungan dengan piutang tak tertagih.Pada pengamatan tentang proses manajemen piutang di RSJHK, walaupun prosedur baku yang sudah ada cukup baik, namun pada pelaksanaan dan pengawasan manajemen piutang perlu ditingkatkan lagi agar hasil yang optimal dapat dicapai.Saran-saran yang diajukan adalah : perbaikan pelaksanaan dan pengawasan mulai proses pra-penerimaan hingga penghapusan, peningkatan kualitas petugas.

---

Uncollectible account receivable is one of the problems and has become the main focus of the hospital financial management. Nevertheless, any hospital with good management cannot avoid the fact that patient's account receivable is the largest part of its current assets.Private patient has the highest risk to cause uncollectible account receivable, if this latter one at a hospital with quite big amount and it will affect the hospital operations.The hospital biggest source of income is obtained from the revenue of in-patient room, so that it is understood that account receivable of private patient has become an important aspect for the hospital management.Financial report of "Harapan Kita" Cardiac Center Hospital in the last 5 years (1989-1993), indicated that uncollectible account receivable of in-patient has been increasing, in 1992/1993 recorded the increment of uncollectible account receivable of private patient about 11.38% compare to the year of 1990/1991, also noted on the ratio of uncollectible account receivable of private patient against income with the average increment of 1% since 199011991 until 199211993.This particular research is aimed to obtain information on factors which related to the cause of uncollectible account receivable. The two factors being researched are service user and service provider.The factor of service user (external) consists of : education, occupation, location of residence, choice of room classification, prepaid and installment, while the factor of service provider (internal) consists of : admission procedure, discharge procedure, surgery, length of stay, and total amount of in-patient bill.From this research can be summarized that out of 6 (six) independent variables which included in the factor of service user, only variable of prepaid has correlation with uncollectible account receivable, while the other 5 (five) independent variables, 4 (four) which included in the factor of service provider are: admission procedure, discharge procedure, length of stay, and total amount of in-patient bill indicated the existence of correlation with uncollectible account receivable.On the observation of account receivable management process at "Harapan Kita" Cardiac Center Hospital, although the existing proper procedure is quite good, but in terms of the implementation and control of account receivable management, it needs to be improved in order to get the optimal result.Some suggestions proposed are : the improvement on implementation and control from pre-admission procedure to write-off, staff quality improvement etc.