Karya tulis ini menguraikan pengaruh struktur hubungan kerja pada pola hubungan kerja di antara para pelaku kegiatan modelling di Jakarta. Struktur hubungan kerja kegiatan runway modelling (peragawati) mencakup pola-pola hubungan kerja di antara kelompok para peragawati, kelompok pelaksana kerja (yang terdiri atas perancang busana, koreografer, koordinator dan para assisten) serta dengan para penyandang dana (seperti yayasan, pengusaha hiburan). Struktur hubungan kerja yang ada terlihat mempengaruhi terwujudnya pola hubungan kerja yang berlaku, yang berdasarkan ketergantungan, dan juga berdasarkan prinsip pertukaran (social exchange) yang bersifat asimetris dan simetris.
Struktur hubungan kerja dalam kegiatan runway modelling ini terdiri atas struktur yang bersifat formal, informal dan gabungan keduanya, karena dalam kenyataannya kedua struktur sebelumnya dapat saling tumpang tindih satu sama lain dalam konteks sosial tertentu.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan inilah yang seringkali menyebabkan Para peragawati perlu memiliki dan menerapkan strategi-strategi kerja tertentu, agar keuntungan yang diperoleh cukup besar dan agar kerugian yang diderita dapat ditekan seminimal mungkin.
Strategi kerja yang dilakukan antara lain adalah membina hubungan sosial yang baik dan melakukan pengelompokkanpengelompokkan sesama rekan kerja.