Penyakit batuk pilek adalah merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang ternyata sebagai penyebab kematian utama bayi dan balita di Indonesia. Prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Jawa Barat khususnya dipedesaan, yaitu tercatat 36% kematian bayi dan balita akibat penyakit Infeksi Saluran pernapasan pada tahun 1992 (Profil Kesehatan Jawa Barat 1993). Salah satu upaya untuk mengatasi penyakit ini sebelum keadaannya bertambah parah adalah memberi pengobatan sedini mungkin dirumah sesuai anjuran dan harapan pemerintah (Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA,Depkes RI 1993).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji informasi tentang hubungan tindakan ibu mengobati sendiri anak balitanya yang menderita batuk pilek dengan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tindakan ibu tersebut.
Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan analisa silang, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari hasil kuesioner modul dan kor Susenas Biro Pusat Statistik tahun 1992.
Hipotesa yang diajukan adalah apakah ada hubungan tindakan ibu mengobati sendiri anak balitanya dengan faktor pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, jarak rumah ke fasilitas kesehatan terdekat, lama sakit balita dan disertainya demam dipedesaan Jawa Barat.
Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan dari enam variabel babas maka koreIasi yang paling bermakna adalah variabel pekerjaan, lama sakit dan demam (p<0,01), disusul dengan variabel pendidikan dan jarak rumah ke fasilitas kesehatan terdekat (p<0,05). Variabel belanja rumah tangga sebagai proyeksi penghasilan keluarga adalah satu-satunya variabel yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap tindakan pengobatan sendiri (p>0,05). Sedangkan hasil analisis multivariat didapatkan hanya variabel pekerjaan, lama sakit balita dan demam yang mempunyai pengaruh terhadap tindakan ibu mengobati sendiri dirumah (p<0,05).
Kesimpulan analisis diatas menyatakan bahwa faktor pekerjaan, pendidikan dan jarak rumah kefasilitas kesehatan terdekat sebagai faktor predisposisi dan juga faktor lama sakit dan keadaan demam balita sebagai faktor kebutuhan adalah sangat berperan terhadap tindakan pengobatan sendiri bagi para ibu dirumah. Untuk itu disarankan perlu adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para ibu tentang tata cara pengobatan sedini mungkin dirumah yang lebih efektif dan lebih efisien, melalui upaya-upaya penyuluhan dari petugas-petugas kesehatan setempat.
Cough-common cold diseases are made up of respiratory tract infection which are inducing the main factor of infant and under five years old children death in Indonesia. The highest prevalence is found at West Java province, especially at rural area, that is, listed for 36% infant and under five years old children mortality caused by ISPA (ARI) on 1992 (East Java Health Profiles, 1993). One of the effort to overcome this kind of disease before getting worse is commit self treatment at their respective houses in line with government?s hope and suggestion (ARI Fight Management, Depkes RI 1993).
The purpose of this research is to analyze information regarding the mother self treatment together with factors which are deemed to have impact on it. This is descriptive analytic research with cross sectional approach by means of secondary data obtained from the result of module and questionnaire from Nationality Social Economy Survey (Susenas) by Statistic Centre Bureau (BPS) 1992.
The proposed hypothesis is whether there are Relationship between the mother self treatment and the mother's education, job, the distance of house to the nearest health service facility, family's income (expenditure), the length of suffering from the diseases and or fever by infant and under five years old children at rural area West Java.
There are 6 variables based upon the bivariate analysis result, the most significant correlation is job, the length of suffering from and or fever variables (p<0,01), and then education and distance (p<0,05). Family income (expenditure) variable is one of self treatment that not significant (p>0,05). Meanwhile, based on multivariate analysis result, it is found only job, length of suffering from the diseases and fever variable that have impact on self treatment (p<0,05).
The conclusion of the said analysis stated that predispose factors (job, education, distance) and necessity factors (length of suffering from the diseases and fever) play important role over the mother self treatment at home. It is suggested that there should have knowledge, ability, skill improvement of the mother as to the ''self treatment manners be more effective and efficient through extension from local health providers.