ABSTRAKPada mukosa mulut dapat ditemukan lebih kurang 200 macam penyakit yang secara klinik memberikan gambaran yang hampir serupa satu sama lain, sehingga para klinisi memerlukan suatu informasi yang rasional untuk menetapkan diagnosisnya. Salah satu alternatif ialah dengan menggunakan teknik sitologi eksfoliatif. Penelitian ini bertujuan mempelajari berbagai gambaran sitologik dari lesi erosif/ulseratif mukosa mulut dengan harapan dapat menunjang diagnosis klinik. Bahan pemeriksaan berupa komponen epitel yang berasal dari kerokan mukosa mulut yang terlihat sebagai mukosa erosif/ulseratif yang diambil dari pasien-pasien yang datang ke klinik penyakit mulut
RSCM/FKGUI dan prosedur laboratorik dilakukan di laboratorium sitologi RSCM/FKUI yaitu mewarnai sediaan dengan pewarnaan Papanicolaou. Sediaan yang diperiksa serta dipelajari adalah berbagai gambaran sitologik lesi erasif/ulseratif dengan menggunakan mikroskop cahaya. Dari 30 penderita dengan lesi erosif/ulseratif pada mukosa mulutnya di diagnosis sebagai stomatitis aftosa rekuren 9 kasus, 4 infeksi Herpes simplek, l infeksi Herpes zoster, 2 ulkus traumatika, 5 lichen planus erosif, 1 eritroplakia, 1 benign mucous membrane pemphigoid ,5 kandidiasis dan 2 karsinoma sel skwamosa .Pemeriksaan sitologik yang dilakukan pada lesi-lesi tersebut dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis klinik menemukan penyakit yang tidak terdiagnosis secara klinik, dapat memperkirakan faktor predisposisi timbulnya suatu penyakit dan berguna sebagai alat observasi lesi-lesi praganas. Pada infeksi virus Herpes, gambaran sitologik berupa marginasi kromatin, ballooning degeneration` dan sel raksasa berinti banyak dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit, disamping adanya badan inklusi intranuklear yang kadang-kadang ditemukan.