UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Perbandingan pengaruh pemberian zat besi dengan zat besi dan asam folat terhadap kadar hemoglobin pada wanita hamil dengan anemia

Lanny Ch. Salim; Rumawas, Johanna Savitri Paramita, supervisor; Tunggul Malik, supervisor (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993)

 Abstrak

Prevalensi anemia gizi pada ibu hamil masih cukup tinggi di Indonesia. Pada umumnya anemia gizi pada ibu hamil disebabkan kekurangan zat besi. Penyebab utama anemia gizi tampaknya adalah konsumsi zat makanan yang tidak cukup, terutama protein dan bahan lainnya pembentuk darah seperti besi, asam folat, vitamin B12, vitamin C. Konsumsi zat makanan tersebut sering lebih rendah dari dua pertiga kecukupan zat makanan yang dianjurkan sehari. Pada ibu hamil, jugs didapatkan penurunan kadar asam folat yang lebih besar dari pada wanita yang tidak hamil, hal ini merupakan salah satu faktor kontribusi untuk terjadinya anemia gizi. Suplementasi preparat zat besi dan asam folat, merupakan pendekatan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat yang meningkat pada waktu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh pemberian zat besi dengan zat besi dan asam folat terhadap kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia. Dilakukan studi eksperimental terhadap 92 orang ibu hamil dengan umur kehamilan 16 - 32 minggu dengan anemia gizi (8 g% S Hb < 11 g%, Ht < 37%) yang berkunjung ke Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Subyek dibagi menjadi kelompok perlakuan (45 orang) dan kelompok kontrol (47 orang). Selama 8 minggu kelompok perlakuan diberikan pil zat besi dan asam folat (200 mg + 0,25 mg/hari) sedangkan kelompok kontrol mendapat pil zat besi (200 mg/hari) saja.
Dari penelitian ini ditemukan :
  1. Prevalensi anemia gizi pada ibu hamil masih cukup tinggi (42,73%).
  2. Subyek umurnya berasal dari golongan sosial ekonomi rendah, tingkat pendidikan rendah, berpengetahuan gizi dan berperilaku gizi kurang. Agaknya hal tersebut yang menyebabkan kurangnya asupan zat gizi, terutama protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, dibandingkan AKG yang dianjurkan untuk ibu hamil, serta memungkinkan terjadinya anemia gizi pada kehamilan.
  3. Dengan pemberian setiap hari pil zat besi atau pil zat besi + asam folat selama 8 minggu, didapatkan kenaikan kadar Hb dan Ht. Tetapi pada pemberian pil zat besi + asam folat didapatkan kenaikan kadar Hb dan Ht yang lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pemberian pil zat besi saja (nilai rata-rata kenaikan Hb kelompok perlakuan 2,12 g% dan kelompok kontrol 0,78 g%, nilai rata-rata kenaikan Ht kelompok perlakuan 4,49% dan kelompok kontrol 1,98 %).(p < 0,01).

The prevalence of nutritional anemia among pregnant women is still high in Indonesia. The most common nutritional anemia among pregnant women is iron deficiency anemia which is apparently due to inadequate dietary nutrient intake, i.e. protein, iron, folic acid, vitamin B12 and vitamin C. Estimated dietary nutrients intake is often below two thirds of the RDA. The decrease of plasma folic acid concentration in pregnancy is more than in non pregnant women, which forms one of the contributing factors in the causation of the nutritional anemia in pregnancy. Combined iron and folate supplementation is an effective approach to meet the high iron and folate requirement during pregnancy.
The objective of this study is to compare the effect of iron and combined iron and folate supplementation. An experimental study, was carried out on 92 women 16-32 weeks pregnant with hemoglobin concentration between 8 g% and less than 11 g%, and hematocrit less than 37%, who visited the Primary Health Center Cilandak at Kecamatan Cilandak, South Jakarta. Subjects are deviled into study and control groups consisting of 45 and 47 subjects respectively. During 8 weeks the combined iron and folate preparation (200 mg ferrosulfate and 0,25 mg folic acid) were distributed to the study group and the iron preparation (200 mg ferrosulfate) to the control group.
From this study can be concluded as follow :
  1. The prevalence of nutritional anemia in pregnancy is still high ( 42,73 % ).
  2. Subjects were primarily from low socio economic level, had low education, poor knowledge and nutritional behavior. Which apparently led to inadequate dietary nutrient intake (i.e. protein, iron, folic acid, vitamin B12) compared to RDA causing probably the nutritional anemia in pregnancy.
  3. Daily supplementation of combined iron and folic acid pils or iron pils only for 8 weeks, increased the hemoglobin and hematocrit concentration of the subjects. But combined pits increased the Hb and Ht concentration more significant than iron pils only. (The mean of increased hemoglobin concentration of the study group was 2,12 mg% and 0,78 mg% of the control group. The mean of the increased hematocrit concentration of the study group was 4,49 % and 1,98 % of the control group )(p<0.41).

 File Digital: 1

Shelf
 T6611-Lanny Ch Salim.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 90 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-836613581 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81718
Cover