ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan .informasi akuntansi dalam penilaian prestasi manajer pada perilaku difungsional manajer dikaitkan dengan kondisi ketidakpastian tugas yang dihadapi oleh manajer, yang merupakan variabel moderating. Dalam penelitian ini juga diteliti empat variabel intervening yaitu tekanan pekerjaan, tekanan anggaran, ketidakjelasan pekerjaan, dan ketidakpuasan pada penilaian prestasi. Variabel perilaku difungsional yang diukur adalah orientasi jangka pendek.
Dua penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang bertentangan. Penelitian selanjutnya telah menunjukkan bahwa ketidakpastian tugas merupakan variabel penting yang perlu dipertimbangkan. Namun ketiga penelitian di atas belum sampai pada aspek perilaku difungsional. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya dengan mengumpulkan data mengenai perilaku difungsional orientasi jangka pendek.
Sebagai responden dari penelitian ini adalah manajer perkebunan tingkat menengah ke bawah di satu perusahaan perkebunan negara dan dua perusahaan perkebunan swasta di Indonesia. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode cluster random sampling. Analisis data dilakukan dengan model regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat ketidakpastian tugas yang rendah, tingkat penggunaan informasi akuntansi berpengaruh negatif pada tekanan pekerjaan, tekanan anggaran, dan ketidakjelasan pekerjaan, namun tidak berpengaruh pada ketidakpuasan penilaian penilaian prestasi. Selanjutnya yang berpengaruh positif secara nyata pada perilaku difungsional manajer hanyalah tekanan pekerjaan. Pada tingkat ketidakpastian tugas yang sedang, tingkat penggunaan informasi akuntansi dalam penilaian prestasi tidak berpengaruh secara nyata pada tekanan pekerjaan, tekanan anggaran, ketidakjelasan pekerjaan, maupun ketidakpuasan pada penilaian prestasi. Dengan demikian tingkat penggunaan informasi akuntansi juga tidak berpengaruh secara nyata pada perilaku difungsional. Selanjutnya dapat dibuktikan bahwa ketidakpastian tugas merupakan variabel moderating dalam hubungan antara tingkat penggunaan informasi akuntansi dalam penilaian prestasi dan perilaku difungsional manajer.
Untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan dengan memperluas ruang lingkup penelitian pada bidang usaha lain dan perilaku difungsional lain.