UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Determinan fertilitas di Propinsi Bali : analisa SPI 1987

I Wayan Subagiarta; Aris Ananta, supervisor; M. Djuhari Wirakartakusumah, supervisor; Sri Harijati Hatmadji, examiner; Kartomo Wirosuhardjo, examiner (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993)

 Abstrak

Masalah kependudukan merupakan masalah yang utama dihadapi negara-negara yang sedang berkembang. Untuk Indonesia salah satu masalah kependudukan dewasa ini adalah bagaimana menurunkan tingkat fertilitas ketingkat yang lebih rendah, hal ini diperlukan karena fertilitas merupakan salah satu komponen kependudukan yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk. Dengan turunnya angka kelahiran maka pada gilirannya tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditingkatkan.
Masalah tingginya tingkat kelahiran di Indonesia, pemerintah telah mengambil kebijaksanaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu "Anti Natalis yaitu suatu kebijaksanaan yang berusaha untuk menekan kelahiran serendah mungkin. Sejak Repelita pertama usaha usaha untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah mulai dilaksanakan melalui program keluarga berencana. Pada dasarnya keluarga berencana adalah suatu usaha atau ikhtiar manusia, yang disengaja untuk mengatur kelahiran, secara tidak melawan hukum agama, undang-undang negara dan moral Pancasila demi mencapai kesejahtraan masyarakat, bangsa dan negara pada umumnya. Adapun tujuan keluarga berencana adalah mengatur kelahiran dan untuk menciptakan norma keluarga kecil bahagia sejahtra (NKKBS). Berhasilnya program keluarga berencana ini akan mengurangi pertumbuhan penduduk sehingga penduduk tidak lagi sebagai beban pembangunan tetapi sebagai modal pembangunan.
Program KB semakin dirasakan peranannya dalam pembangunan, terutama didalam menangani masalah kependudukan ini terlihat dalam kondisi kependudukan di Indonesia. Hasil sensus 1990 menunjukkan laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1,98%. Hal ini berarti laju pertumbuhan penduduk yang menurun kalau dilihat dari angka rata-rata pertumbuhan penduduk sebelumnya yaitu 2,1% antara tahun 1961 dan tahun 1971 ; 2,3% antara tahun 1971 dan tahun 1980; dan 2,1% antara tahun 1980 dan tahun 1985. Walaupun demikian secara absolut jumlahnya meningkat yaitu sebesar 163 juta pada tahun 1985 (BPS,1986), dan 179.194.223 pada tahun 1990 (BPS,1990). Lebih lanjut jumlah ini tersebar secara tidak merata antar pulau di Indonesia dimana Jawa dan Madura yang merupakan 6,9% dari seluruh daerah Indonesia mempunyai 61,9% penduduk pada tahun 1980. Dan persentase ini menurun dari 68,7% di tahun 1930 menjadi 65,6% di tahun 1961 dan 63,8% di tahun 1971.
Angka fertilitas total telah menurun dari 5,625 antara tahun 1967 dan tahun 1970 menjadi 5.200 antara tahun 1971 dan tahun 1975, dan 4,680 antara tahun 1976 dan tahun 1979, dan 4,055 antara tahun 1980 dan tahun 1985. Di Jawa sendiri, tempat dilaksanakannya program keluarga berencana paling awal, angka fertilitas telah turun dari 5,260 antara tahun 1967 dan 1970 menjadi 4.880 antara tahun 1970 dan 1976; dan 4,245 antara tahun 1976 dan tahun 1979.
Penurunan laju pertumbuhan penduduk ini terjadi juga di Propinsi Bali, yaitu berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1971 jumlah penduduk propinsi Bali adalah sebesar 2.120.091 jiwa dengan angka pertumbuhan 2,3% setiap tahunnya (BPS, 1973).

 File Digital: 1

Shelf
 T6803- I Wayan Subagiarta.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T6803
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 111 pages ; 30 cm. + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T6803 15-18-648377451 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81727
Cover