Telaah ini mencoba melihat masalah perpautan antar klausa dalam kalimat yang lazim disebut dengan kohesi. Kohesi dapat diwujudkan melalui pelesapan (deletion), pemakaian pronomina, dan penyebutan ulang. Telaah ini mencoba melihat jenis yang pertama, yaitu pelesapan, penghilangan suatu bagian dalam suatu konstruksi. Di dalam telaah ini yang diteliti adalah masalah pelesapan Frasa Nomina (FN). Penelitian ini perlu dilakukan karena dalam buku grammar bahasa Inggris penjelasan yang dipaparkan tentang ini hanyalah menyatakan adanya pelesapan, penjelasannya tidak mengungkapkan secara eksplisit bagaimana terjadinya pelesapan dan bagaimana kombinasi klausa yang dapat menyebabkan terjadinya pelesapan.
Ada empat masalah pokok yang dibahas dalam telaah ini, yaitu: (1) masalah konstruksi kalimat yang mempunyai pelesapan, (2) konstituen pengendali pelesapan, (3) konstituen terkendali, dan (4) hubungan antara konstituen pengendali dan konstituen terkendali.
Konstruksi koordinatif dapat ditandai dengan hadirnya konjungsi koordinatif and, or, but, so dan for. Namun, dari semua konjungsi koordinatif itu konstruksi yang dapat mempunyai unsur FN Iesap adalah konstruksi koordinatif dengan konjungsi and, or, dan but. Dari segi fungsi sintaksis, yang dapat menja.di pengendali pelesapan FN adalah fungsi subjek dan fungsi objek, sedangkan peran semantis yang dapat menjadi pengendali pelesapan adalah: peran pelaku, pengalam, dan sasaran untuk FN subjek dan peran pemanfaat dan peran sasaran untuk FN objek. Konstituen terkendali, yang mengalami pelesapan, dilihat dari keforisannya dapat dinyatakan bahwa pelesapan FR subjek selalu bersifat anaforis, sedangkan pelesapan FR objek dapat bersifat anaforis dan dapat pula bersifat kataforis. Dilihat dari sifat pelesapannya, baik pelesapan FN subjek maupun pelesapan FN objek bersifat manasuka.
Dilihat dari hubungan konstituen pengendali dan konstituen terkendali ditem.ukan bahwa pelesapan FN hanya dapat dilakukan pada salah satu dari dua FN koreferensial yang sama fungsi, bukan yang berbeda fungsi. Dalam hal dua FN koreferensial yang berbeda fungsi, pada salah satu dari dua FN yang koreferensial itu dapat dilakukan strategi penyebutan ulang atau strategi pemakaian pronomina.