UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Ketahanan kimia gelas

Sri Wardhani, examiner; Parangtopo Sutokusumo, supervisor; Widayanti Wibowo, examiner; Bambang Soegiyono, examiner; Asmuwahyu Saptorahardjo, examiner; Dedi Suyanto, examiner (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992)

 Abstrak

Proses irradiasi dalam penelitian tenaga atom akan menghasilkan unsur bahan bakar radio isotop dan hasil samping limbah radio aktif. Penanganan limbah ini harus dikelola dengan baik supaya tidak membahayakan manusia dan lingkungannya. Agar radio nuklida dalam limbah tidak mudah lepas, maka limbah radio aktif diubah dalam bentuk padat. Untuk tujuan ini digunakan bahan matriks yang dapat mengikat atau sebagai perangkap radio nuklida misalnya bahan matriks gelas borosilikat. Proses ini mengakibatkan terbentuknya gelas limbah borosilikat.
Untuk menentukan mutu gelas limbah antara lain dengan menentukan ketahanan kimianya, apa bila gelas ini kontak dengan larutan. Ketahanan kimia berarti adanya radio nuklida yang terlucut dan pemecahan rangkaian gelas silikat.
Penentuan ketahanan kimia dari gelas limbah dengan membuat gelas borosilikat yang mengandung 10%, 20%, 25%, 30% clan 40% limbah radio aktif atau galas limbah WL 10, WL 20, WL 25, WL 30 dan WL 40. Pembuatan gelas limbah ini dilakukan pada temperatur 1150°C selama 165 menit kemudian didinginkan sampai temperatur kamar.
Cara untuk menentikan ketahanan kimia dapat dilakukan dengan metoda sokslet dengan menggunakan 50 ml larutan pelucut yang dipanaskan dalam air mendidih. Adanya kontak antara permukaan gelas dan larutan pelucut mengakibatkan terlucutnya unsur-unsur dari gelas limbah tersebut. Unsur yang terlucut dianalisa dengan menggunakan AAS (Spektroskopi Serapan Atom).
Dari jenis gelas limbah yang ditentukan ketahanan kimianya didalam air destilasi diperoleh hasil bahwa ketahanan kimia gelas WL 10 > WL 20 > WL 25 > WL 30 > W1 40. Ketahanan kimia gelas limbah dengan WL 25 dan WL 30 dilakukan juga terhadap larutan yang bersifat asam yaitu pH = 2 (1.10-2M HC1); pH = 4 (1.10-4M HC1); netral (air destilasi A- 1 tetes KOH 0,01 M) dan larutan basa pH - 10 (1.10-4M KOH) dan pH = 12 (1.10-2M KOH). Dengan variabel pH diperoleh hasil bahwa ketahanan kimia dalam larutan netral larutan basa > larutan asam.
Mutu dari pada gelas limbah ini ditemukan juga terhadap gelas limbah WL 30 yang mengalami devitrifikasi pada 850°C dengan variasi lamanya waktu devitrifikasi antara lain 6, 10, 18, 26, 34, 42 dan 50 jam. Dari percobaan ini diperoleh hasil bahwa makin lama waktu devitrifikasi ketahanan kimia gelas WL semakin kecil berarti unsur-unsur yang terlucut dari gelas limbah semakin banyak.

 File Digital: 1

Shelf
 T9620-Sri Wardhani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : vi, 67 pages: illustration; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-866874759 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81899
Cover