UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Cara pengobatan aliran kepercayaan Sumarah Purbo

Pamerdi Giri Wiloso; James Danandjaja, supervisor; Agus Suwandono, supervisor; Iwan Tjiradjaja, examiner; Boedhihartono, examiner ([Publisher not identified] , 1993)

 Abstrak

Pendahuluan
Permasalahan dan Konsep-konsep yang Dipergunakan
Dalam bukunya yang berjudul Kebudayaan Jawa, Koentjaraningrat menegaskan bahwa sejak dahulu selalu ada orang-orang Kejawen atau Agami Jawi (Kejawen: suatu kompleks keyakinan dan konsep-konsep Hindu-Budha serta Islam [sic:] yang cenderung ke arah mistik yang tercampur dan menjadi satu dan diaku sebagai agama Islam) yang merasa bahwa kehidupan beragama yang hanya berpusat kepada serangkaian upacara slametan, memberikan sajian pada waktu-waktu tertentu dan tempat-tempat tertentu, serta berziarah ke makam-makam, sebagai tidak berarti, tidak memuaskan dan dangkal.
Oleh karena itu mereka mencari penghayatan mengenai inti hidup dan kehidupan spiritual manusia. Istilah kebatinan menandakan bahwa di dalam semua gerakan itu para anggotanya mencari kebenaran dalam batin sendiri. Suatu hal yang menyolok adalah bahwa dalam jangka waktu 25 tahun terakhir ini jumlah gerakan kebatinan telah meningkat dengan pesat ( Koentjaraningrat, 1984: 399 ).
James L. Peacock berpandangan bahwa bagi orang Jawa dewasa ini., sebenarnya mistik dan praktek-praktek magismistis senantiasa merupakan arus bawah yang amat kuat kalau bukan malah merupakan esensi dari kebudayaan mereka. Islam yang datang ke Jawa adalah Islam Sufi yang dengan mudah diterima serta diserap ke dalam sinkretisme Jawa (Peacock, 1973:23-28, dikutip dari Mulder, 1903:1).
Berdasarkan data organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1988/1989 yang dikeluarkan oleh Bidang Musjarahkala Kanwil Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diperoleh keterangan bahwa di daerah Kotamadya Yogyakarta terdapat 23 organisasi kepercayaan dengan jumlah anggota 12.916 orang. Di daerah Kabupaten Kulon Progo terdapat 14 organisasi kepercayaan dengan jumlah anggota sekitar 5.138 orang. Di daerah Kabupaten Gunung Kidul terdapat 4 organisasi kepercayaan dengan jumlah anggota sekitar 229 orang. Di daerah Kabupaten Bantul terdapat 7 organisasi kepercayaan dengan jumlah anggota sekitar 3.589 orang. Di daerah Kabupaten Sleman terdapat 10 organisasi kepercayaan dengan jumlah anggota sekitar 872 orang.
Dalam tulisannya tentang Aliran Pedukinan dan "Kepercayaan di Yogyakarta" yang dimuat dalam majalah kedokteran Profit. Syaraf Jiwa 4 ( 1972/22 ), Sumarno W.S. dan kawan-kawan menyusun penggolongan aliran kebatinan sebagai berikut:
1. Golongan kepercayaan perorangan, yakni kelompok yang terdiri dari beberapa orang, yang melakukan kepercayaan untuk kepentingan diri mereka masing-masing, tanpa aria usaha perluasan pada orang lain. Sebagai contoh misalnya orang-orang yang melakukan puasa, bertapa, samaddhi dan lain-lainnya.

2. Golongan perguruan kepercayaan, yakni aliran yang menerima murid dan mempropagandakan ajarannya.

3. Golongan pedukunan, yaitu aliran yang mempraktekkan ilmu pedukunan dan pengobatan asli bagi masyarakat yang memerlukannya ( Sumarno W.S., 1972: 1-23, dikutip dari Adimassana, 1986: 21 ).
Menurut Adimassana, semua aliran kebatinan mempunyai sifat atau unsur mistik, etis, theosofis, serta mengandalkan adanya kepercayaan kepada daya gaib (okultis). Unsur okultis merupakan hasrat untuk mengutamakan daya-daya gaib untuk memenuhi dan melayani berbagai keperluan manusia (Adimassana, 1986: 20-21 ).
Sebagai salah satu organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang terdapat di Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, aliran budaya spiritual Sumarah Purbo di samping memiliki keempat unsur seperti tersebut di atas, juga melakukan kegiatan yang bersifat sosial, yaitu berupa kegiatan membantu orang sakit agar dapat memperoleh kesembuhan. Dari hasil wawancara dengan salah seorang tokoh dalam organisasi tersebut, diperoleh keterangan bahwa, walau pun kegiatan pengobatan bukan merupakan tujuan utama bagi dibentuknya organisasi penghayat, namun sebagai kegiatan sosial, pengobatan yang dilakukan oleh aliran?

 File Digital: 1

Shelf
 T9668-Pamerdi Giri Wiloso.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1993
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : v, 310 pages: illustration; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-776464214 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81956
Cover