ABSTRAKPenyakit malaria masih merupakan masalah di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah, walaupun telah dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan DDT. Sehubungan dengan kebijaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menarik DDT sebagai insektisida dalam program pengendalian vektor malaria, dianggap perlu mencari alternatif penggunaan insektisida sebagai penggant DDT.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ekologik dengan perlakuan dengan desain penelitian eksperimental semu dengan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan terhadap populasi nyamuk anopheles. Perlakuan residual spraying dengan insektisida Fenitrothion di dusun Pantan Tengah, DDT di dusun Pilar dan dusun Daling sebagai kontrol, dalam wilayah desa Rusip, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah. Dari analisa atatistik dengan uji proporsi dan analisa variansi terhadap proporsi keberhasilan dan Man Biting Rate (MBR) diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara efek residual spraying Fenitrothion dan DDT. Mengingat bahwa kepekaan nyamuk anopheles terhadap insektisida Fenitrothion dan DDT masih tinggi, maka Fenitrothion disarankan sebagai alternatif pengganti DDT dalam program pengendalian vektor malaria di Kabupaten Daerah Tingkat II Aoeh Tengah.