KATA PENGANTAR
Teknologi memainkan peranan yang tidak kecil dalam kehidupan manusia. Semakin maju suatu rnasyarakat, semakin beragam jenis dan semakin tinggi dan kompleks tingkat teknologi yang digunakan, sehingga teknologi dapat dijadikan sebagai salah satu tolok ukur - di antara sekian banyak tolok ukur lainnya - tingkat kemajuan masyarakat. Bahkan seorang nenek, penulis dan antropolog kenamaan, Margareth Mead, lebih suka menggunakan istilah "technologized" daripada "modernized" untuk kegiatan-kegiatan memajukan masyarakat.
Kecuali untuk (1) memungkinkan sesuatu diproduksi/dicapai, (2) menaikkan tingkat produksi, manfaat teknologi yang lain adalah meningkatkan eftsiensi. Berangkat dari segi efrsiensi ini, dalam beberapa dasawarsa terakhir muncul gagasan dan upaya besar-besaran untuk mengembangkan "teknologi tepat guna, "yang untuk keperluan pedesaan dikenal sehagai "teknologi tepat guna pedesaan" atau "teknologi pedesaan."
Proyek Pedesaan Universitas Indonesia yang dibentuk pada tahun 1975, telah mengajak dan memberi kesempatan kepada staf pengajar dan mahasiswa Universitas Indonesia untuk ikut serta dalam pengembangan teknologi pedesaan ini. Pengalarnan selama empet tahun menunjukkan bahwa perhatian dan partisipasi di bidang ini mash kecil dibanding partisipasi di bidang social dan kesehatan. Karena itulah, Seminar Teknologi Pedesaan yang diadakan pada tenggal 29 September 1981, terutama bertujuan untuk menggalakkan partisipasi staf pengafar, peneliti dan mahasiswa di lingkungan Universitas Indonesia dalam makalah masalah teknologi pedesaan, serta mencoba mengidentifikasi pennasalahan yang berkenaan dengan teknologi ini.
Tidak berbeda dengan pengertian teknologi secara umum, teknologi pedesaan tidak terbatas pada perangkat-perangkat berwujud nyata atau lazim disebut "hard ware" melainkan mencakup pula perangkat yang dikenal sebagal "system" dan 'method "Di dalam seminar sehari ini, disesuaikan dengan waktu yang terbatas, telah disajikan dan dibahas berbagai perangkat teknologi tersebut, khususnya yang mungkin dikernbangkan di deerah kerja Proyek Pedesaan Universitas Indonesia. Disamping itu, setidak-tidaknya sebuah makalah mencoba menyoroti dampak yang mungkin timbul dari upaya pengembangan teknologi
Untuk memudahkan pembahasan, seminar dibagi dalam empat persidangan. Persidangan pertama, ditnaksudkan untuk memperoleh gambaran dari tata kerja dan modal pengembangan teknologi yang telah dilakukan oleh Proyek Pedesaan U.I, melalui fakultas - fakultas. Dalam persidangan ini disajikan due makalah, masing-masing oleh FIPIA dan FTUI.
Di dalam persidangan kedua - tentang pengembangan desa - hanya disajikan satu makalah. Namun makalah ini membahas secara has upaya dan model dasar pengembangan desa lengkap dengan studi tentang sumberdaya yang ada, disertai pula satu studi kasus tentang teknologi pembuangan air kotor tepat guna untuk pedesaan. Pada persidangan ketiga - tentang penyediaan air bersih untuk pedesaan, dibahas tiga makalah; dua tentang teknologi penyediaan air bersih dan satu tentang dampak dari penyediaan air bersih di bidang kesehatan. Dan terakhir pada persidangan keempat disajikan tiga makalah yang mencoba mendiskusikan sumberdaya-sumberdaya yang ada dan dapat ditingkatkan pemanfaatannya.