ABSTRAKKesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Minum jamu tradisional dengan motivasi untuk menjaga kesehatanya memelihara kecantikan/keperkasaan dan kesejahteraan keluarga, serta menyembuhkan/ mengobati suatu penyakit, merupakan alternatif yang dipilih manusia (konsumen) dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
Permasalah dalam penelitian ini adalah mengapa konsumen cenderung memilih dan minum jenis serta merek jamu tradisional tertentu, dan eksistensi jamu tradisional di masyarakat porkotaan sulit digeser oleh sistem pengobatan moderen, dan gejala pemakaian jamu tradisional semakin meningkat ?
Penelitian ini dilakukan di Kota Administratif Jember, dengan mengambil sampel cluster populasi sebanyek 60 orang secara acak dan proporsional. Metode pengumpulan data dalam jenis penelitian snrvai ini menggunakan tekhnik, studi kepustakaan dan observasi di lapangan. Data tentang perilaku konsumen jamu tradisional yang dapat diamati di catat, sedangkan yang tidak dapat diamati secara langsung, digunakan tekhnik wawancara tersusun dalam daftar pertanyaan. Analisa data untuk menguji hubungan (korelasi) antar variabel menggunakan rumus statistik Chi Kuadrat, sedangkan untuk mengetahui kuat/lemahnya hubungan tersebut digunakan ramus statistik Koefision Korelasi.
Hasil penelitian tentang perilaku konsumen jamu tradisional di Kota Administratif Jember menunjukkan bahwa pada taraf kepercayaan (signifikansi) p = 0,05 variabel sosial budaya merupakan faktor dominan dan mempunyai hubungan kuat yang dapat mompengaruhi perilaku konsumen dalam memilih serta minum jenis dan merek jamu tradisional tertentu. Akibat kuatnya hubungan antara variabel sosial-budaya dengan variabel tanggapan konsumen setelah minum jamu, eksistensi jamu tradisional di masyarakat perkotaan sulit digeser oleh sistem pengobatan moderen dan meningkatnya pemakaian jamu tradisional itu sendiri. Hasil perhitungan statistik menunjukkan K2 = 5,83 10905 (1) = 4 dan C = 0,55.
Lahan usaha dibidang jamu tradisional untuk masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Administratif Jember masih cukup potensial dan mempunyai prospek usaha yang menguntungkan, disamping dapat meningkatkan lapangan dan kesempatan kerja. Untuk meningkatkan kesadaran dan perlindungan konsumen terhadap kebersihan jamu tradisional yang diminum, pengusaha jamu ilegal (jamu gendongar/membuat sendiri' jamu dorongan) perlu ditatar atau dibekali pengetahuan tentang arti pentingnya kebersihan bagi kesehatan manusia. Pembekalan pengetahuan tersebut dapat lewat instansi terkait atau kerja sama antara instansi terkait dengan instansi lainnya, misalnya perguruan tinggi di waktu pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata (KKR) atau departemen penerangan.