ABSTRAKThesis ini berusaha menunjukkan deskripsi penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta, disamping menelusuri juga faktor-faktor yang berpengaruh pada penggunaannya.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku dengan mengambil ?PRECEDE frame work" dari Green (1980) sebagai dasar kerangka konsepsional.
Penelitian ini dilakukan pada awal 1989 dengan mewawancarai 231 orang dokter praktek dengan rincian 120 orang dokter umum, 44 orang dokter spesialis dan 67 orang dokter gigi yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah diuji sebelumnya. Tiap dokter/dokter gigi yang terpilih sebagai responden didatangi oleh peneliti. Responden yang tak berhasil diwawancarai setelah dikunjungi tiga kali diganti dengan responden cadangan yang telah disiapkan sebelumnya.
Thesis ini menunjukkan 15 macam obat DOPB yang banyak digunakan oleh dokter praktek di DKI Jakarta, antara lain adalah:
Antalgin 500 mg tablet, Ampisillina 500 mg kaplet, Tetrasiklin 250 mg kapsul dan CTM 4 mg tablet. Disamping itu juga diketahui bahwa tingkat penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta masih sangat rendah,yaitu baru meliputi kurang dari 9 orang pasien sebulan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan obat DOPB dikalangan dokter praktek di DKI Jakarta adalah:
1.Pengetahuan dokter tentang program obat DOPB
2.Kepercayaan dokter terhadap kualitas obat DOPB
3.Kebiasaan dokter menuliskan obat paten dan generik dalam resep
4.Status kepegawaian dokter
5.Tempat kerja dokter pagi hari
6.Kelas sosial pasien
Disamping itu thesis ini mengemukakan pula beberapa saran untuk peningkatan penggunaan obat DOPB dimasa yang akan datang, yaitu:
1.Agar obat DOPE ditambah sehingga mencakup spektrum penyakit yang lebih luas
2.Agar obat-obat itu disediakan di seluruh apotek
3.Agar diberikan informasi yang lebih luas tentang obat-obat tersebut kepada dokter praktek dan masyarakat lain.
Dalam upaya memasyarakatkan obat DCPB telah disusun suatu konsep ?sosial marketing'' obat DOPB, yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor perilaku yang berkaitan dengan penggunaan obat DOPB oleh masyarakat, baik yang menghambat maupun yang mendorong serta cara mengatasinya.