ABSTRAKManajemen Rawat Nginap yang baik memerlukan sistem informasi yang tepat dan memadai. Untuk itu diperlukan data yang jumlahnya cukup banyak, selain itu data ini harus benar dan betul. Karena kompleks dan banyaknya data tersebut maka diperlukan sistem pencatatan dan pelaporan yang baik.
Dan analisa pencatatan pelaporan di unit Rawat Nginap maka didapatkan bahwa pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap tersebut belum disusun secara sistem, hal ini terjadi terutama pada data yang bersumber penderita.
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap bersumber penderita.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah.
Dengan tehnik "Critical Success Factor" dapat diidentifikasi kebutuhan informasi unit Rawat Nginap dan Direktur yang berhubungan dengan Rawat Nginap.
Sesudah itu dapat ditetapkan data bersumber penderita yang dibutuhkan dan kemudian dikembangkan format laporan yang dibutuhkan serta pedoman sistemnya.
Sistem pencatatan dan pelaporan ini diuji coba dengan suatu tehnik penelitian lapangan yang dinamakan "Reflection-In-Action" serta pengujian keluaran uji coba secara "One Group Pretest - Fastest".
Hasil dari uji coba ini adalah terdapatnya perubahan dari format pada rancangan awal yang terdiri dari 5 (lima) jenis laporan harian menjadi, 3 (tiga) jenis laporan harian dan 1 (satu) laporan bulanan. Selain itu terdapat peningkatan mutu data bila dibandingkan antara cara pencatatan pelaporan lama dengan sistem pencatatan pelaporan baru.
Juga terdapat penurunan dari beban kerja petugas unit Rawat Nginap dan biaya yang dibutuhkan untuk pencatatan dan pelaporan bila dibandingkan antara cara lama dengan sistem baru.
Berdasarkan hasil uji coba di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap bersumber penderita ini merupakan sistem yang tepat untuk dilaksanakan di R.S.U. Sumedang karena dengan sistem ini masalah pencatatan pelaporan lama dapat ditanggulangi.
Oleh karena itu disarankan agar sistem pencatatan dan pelaporan Rawat Nginap bersumber penderita ini dilaksanakan di seluruh unit Rawat Nginap dan secara bertahap dikembangkan menjadi sistem informasi Rawat Nginap yang lengkap.