Dengan latar belakang isu disparitas, produktivitas regional, penelitian ini mencoba membahas analisa empirik dari konvergensi produktivitas tenaga kerja pada tingkat sektoral antar propinsi di Indonesia selama periode 1987-2003.
Analisa konvergensi sigma menunjukkan bahwa penurunan dalam disparitas produktivitas tenaga kerja sektoral antar propinsi mengalami pasang surut dalam 16 tahun terakhir. Dengan menggunakan analisa statis (konvergensi sigma atau a-convergence) memperlihatkan hasil dimana konvergensi terjadi secara kuat pada sektor pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; dan agregat. Sementara itu, sektor bangunan serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami divergensi.
Sementara itu, analisa konvergensi absolut dari produktivitas tenaga kerja sektoral dengan menggunakan konvergensi beta (β-convergence) terjadi secara bervariasi selama periode 1987-2003. Estimasi kecepatan konvergensi absolut dalam 16 tahun terakhir berkisar antara 1,55% sampai 7,66% per tahun yang berimplikasi the half life convergence adalah antara 9 sampai 45 tahun. Sementara itu, regresi dengan metode data panel yang mengizinkan perbedaan fungsi produksi antar perekonomian, menghasilkan estimasi kecepatan konvergensi yang jauh lebih tinggi yang berkisar antara 4,98% sampai 9,92% per tahun yang berimplikasi the half-life convergence adalah antara 7 sampai 14 tahun.
Kecepatan konvergensi absolut produktivitas agregat lebih rendah bila dibandingkan dengan 9 (sembilan) sektor lainnya, yang kemudian diikuti oleh sektor pertanian. Sementara itu, sektor industri dan jasa merupakan sektor-sektor yang mempunyai kecepatan konvergensi paling tinggi untuk regresi dengan metode data panel yang mengizinkan perbedaan fungsi produksi antar perekonomian. Hal ini dapat dipahami karena sebagian besar aktivitas perekonomian (terutama industri dan jasa) lebih banyak terpusat di Pulau Jawa, sementara di daerah lainnya relatif tidak merata.