Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap teks terhadap stigma komunisme yang kemudian digunakan untuk mengungkapkaa ideologi pengarang tersirat dalam novel Jalan Menikung dan I Married A Communist. Kemudian hasil penelitian tersebut dibandingkan. Guna mengungkapkan sikap teks dalam kedua novel tersebut, penelitian ini secara ekslusif menggunakan pendekatan New Criticism dengan melihat unsur-unsur intrinsik karya-karya sastra, yaita tokoh, nada, sudut pandang dan alur. Dalam Jalan Menikung, sikap teks terhadap masalah stigma komunisme mengungkapkan bahwa pengarang tersirat dalam mencari jalan keluar dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, kapitalisme, globalisme. Sedangkan dalam I Married A Communist, sikap teks mengungkapkan bahwa ideologi pengarang tersirat dipengaruhi oleh kapitalisme dan pandangan filsafat Timur.
The objective of this research is to analyze how the stigma of communism is perceived in Jalan Menikung and I Married A Communist, revealing the ideologies of the implied authors in both texts. New Criticism is exclusively used to discuss character, tone, point of view and plot, which bear on the interpretation of the text. This thesis concludes that in exposing the problem arising from the stigma of communism, the implied author of Jalan Menikung influenced by Javanese culture, capitalism and globalize. Whereas in I Married A Communist, the ideology of implied author is capitalism.