Akuisisi arsip merupakan proses penambahan khasanah arsip pada lembaga kearsipan dengan melalui transfer, donor, pinjaman, dan pembelian yang dilakukan atas dasar kebijakan akuisisi. Setelah diberlakukannya otonomi daerah, Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta bertugas untuk mengelola arsip statis daerah di lingkungan Propinsi DKI Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akuisisi arsip statis di Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta Aspek-aspek dari penelitian adalah (1) aspek kebijaksanaan yang terdiri alas sub aspek kelembagaan, prioritas, pedoman, anggaran, dan koordinasi dengan sumber arsip, (2) aspek prosedur akuisisi yang terdiri dari survey/pendataan, penataan, penilaian, pengiriman dan penerimaan, dan (3) aspek sumber daya manusia dengan sub aspek pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, pejabat dan petugas dari unit kerja terkait, arsiparis.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman tentang aspek-aspek dari penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan penelitian dokumen. Sedangkan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, pejabat/petugas dari unit kerja pemilik arsip dan arsiparis.
Adapun teknis pengolahan data dalarn penelitian ini adalah menganalisa data yang diperoleh, kemudian menggolongkannya kedalam kategori yang sesuai dengan aspek penelitian. Setelah itu melakukan intepretasi data dengan berdasarkan pada teori dan kebijakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan. Dan yang terakhir adalah penyajian hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) belum adanya kebijakan khusus mengenai akuisisi arsip statis membawa dampak dalam menentukan (a) prioritas unit kerja dan arsip yang akan diakuisisi, (b) tidak adanya pedoman dalam pelaksanaana akuisisi arsip statis, (c) melakukan koordinasi dengan unit kerja, karena tidak diperkuat dengan peraturan secara resrni yang mengatur hal ini; (2) pelaksanaan akuisisi arsip statis telah berjalan dengan berpedoman pada Modul Akusisi Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi, dengan urutan kegiatan terdiri dari survey/pendataan, penataan, penilaian, pengiriman dan penerimaan. Penyusunan pedoman dan modul tersendiri tentang pelaksanaan akusisi arsip statis yang disusun sesuai dengan kebutuhan Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta merupakan langkah untuk mengoptimalkan kegiatan akusisi arsip statis daerah; (3) pengetahuan di bidang kearsipan dan perhatian dari pejabat struktural Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta merupakan dukungan yang positif pada kegiatan ini. Hal tersebut merupakan motivasi bagi arsiparis dan petugas pelaksananya untuk terus belajar dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dibidang kearsipan. Untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga pelaksana, diperbantukan tenaga kontrak. Diperlukan adanya sosialisasi dan peningkatan pengertian dan pengetahuan dari unit kerja, terutama untuk para pejabatnya dan tenaga kearsipan mereka, sehingga kegiatan akuisisi arsip statis dapat berjalan dengan baik.
Acquisition of archives is the process by which archives add to on holding archives in institutional archives with transfer, donor, loan and the purchasing based on the acquisition policy. After the local autonomy is conducted, Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is in charge to arrange the local archives surrounding Propinsi DKI Jakarta.This study is purposed to know about the implementation of the acquisition of archives at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta. The aspects of the study are ( I ) policy aspect that consist of sub-institutional aspect, priority, orientation, budget, and coordination to archives source, (2) acquisition procedure aspect including survey, appraisal, arrangement, transferring and accessioning, and (3) human resources aspect with the sub-structural official functionary aspect at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, the official functionary and the custom of the task force, archivist.The observation is case study and qualitative approach with the purpose to maintain the comprehension about the aspects from the observation. As regards the data collecting technique that used are interview, observation, and document research. Whereas the informer of the study is the structural official functionary of Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta, official functionary / custom of the task force and archivist.Concerning the data collecting technique is to analyze the available data, then classify it into the right category with the observation aspect.After that data interpretation based on the policy and theory to find out about all factors caused problems. And the last things is to present to result of the observation. The result of observation shows that : (1) proceeding special policy about the acquisition of archives carry the effects in deciding (a) task force priority and the archives will be acquisized, (b) there is no direction about the implementation of the acquisition of archives, (c) coordinating with the task force, because it doesn't have strong rule officially to arrange that; (2) The implementation of acquisition of archives is on the way which directed by Modul Akusisi Nasional Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi Pembangunan, with activity order consist of survey, appraisal, arrangement, count, transferring and accessioning. The arrangement of direction and the module respectively about implementation of acquisition of archives that is arranged according to the need at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is a kind of step to optimize the activity of local acquisition of archives; (3) archival knowledge and the attention from the structural official functionary at Kantor Arsip Daerah Propinsi DKI Jakarta is a positive support to the activity. It is a kind of motivation to archivist and the custom to keep learning to enhance the archival skill and the knowledge. To overcome the lack of customs, some contract customs hired. The need of socialization, an increase of attention and the knowledge of task force, especially to the official functionary and the archives custom, so that the activity of acquisition of archives can move rightly.