UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Rasio biometri panjang sumbu bola mata sebagai indikator identifikasi miopia aksial membakat

Salamun; Mardiono Marsetio, promotor; M.K. (Muhammad Kamil) Tadjudin, co-promotor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993)

 Abstrak

Menteri Kesehatan R.I telah menyatakan bahwa pada tahun 1980 diperkirakan di Indonesia terdapat lebih kurang 1,2 juta tuna netra dan oleh karenanya kebutaan dinyatakan sebagai bencana nasional (Departemen Kesehatan RI, 1983; Hamurwono, 1984). Kemudian berdasarkan data Direktorat Rehabilitasi Penderita Cacat Departemen Sosial RI tahun 1980, ternyata bahwa tuna netra menempati tempat tertinggi di antara cacat-cacat lainnya (Departemen Kesehatan RI, 1983; Hamurwono, 1984).
Hasil survai Morbiditas Mata dan Kebutaan di Indonesia yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan RI bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia pada tahun 1982, menunjukkan bahwa kelainan refraksi menduduki urutan paling atas dari 10 penyakit mata utama (Departemen Kesehatan RI,1983; Hamurwono, 1984).
Dari hasil survai kesehatan anak didaerah DKI Jaya yang dilakukan oleh Kanwil Depkes DKI bersama PERDAMI Cabang DKI pada anak Sekolah Dasar dan lbtiddaiah di seluruh wilayah DKI diketahui bahwa angka kelainan refraksi rata-rata sebesar 11,8%. Sehingga di Indonesia dari ± 48,6 juta murid Sekolah Dasar diperkirakan terdapat 5,8 juta orang anak yang menderita kelainan refraksi (Biro Pusat Statistik, 1986; Marsetio, 1989).
Menurut para peneliti dari berbagai negara, penyakit mata yang dapat mengakibatkan kebutaan, ternyata berbeda-beda penyebabnya. Di Amerika Serikat misalnya berdasarkan laporan resmi US Department of Health pada tahun 1976, miopia merupakan penyebab kebutaan ke tujuh dalam daftar urutan penyebab kebutaan. Sedangkan di Jerman Timur menunjukkan tingkat kedua, Uni Sovyet kedua, Denmark ketiga, Jepang kelima, Hongkong kelima, Sri Langka kelima dan Jerman Barat ketujuh (Lim & Jones, 1981).
Dalam bidang oftalmologi tercatat bahwa miopia merupakan obyek penelitian yang paling lama telah dilakukan. Hal ini disebabkan karena penglihatan sangat penting untuk kehidupan. Dalam sejarahnya kelainan miopia telah diketahui sejak zaman Aristoteles, tetapi penelitian yang lebih mendalam dan akurat serta sistematis baru dilakukan pada pertengahan abad 19 oleh Von Jaegger, Donders, Von Graefe, Von Reuss dan Von Arlt. Pada permulaan pertengahan abad ke 19 sejalan dengan kemajuan di bidang oftalmologi dan optik, Schnabel & Herrnheiser telah membuktikan bahwa miopia antara lain dapat disebabkan oleh panjang sumbu bola mata (Von Graefe, 1854; Von Jaeger, 1861; Donders, 1864; Von Arlt, 1876; Schnabel & Herrnheiser, 1895; Curtin, 1985).
Dibandingkan dengan seluruh kelainan refraksi mata manusia, miopia diketahui merupakan masalah yang paling besar karena menyangkut jumlah penderita kelainan refraksi yang tertinggi serta menyebabkan gangguan terhadap kehidupan serta pekerjaan sehari-hari (Sato, 1957; Goldschmidt, 1978; Fledelius, 1978).
Pada miopia derajat rendah, gangguan penglihatan yang mungkin terjadi dapat diatasi dengan mudah dan umumnya tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari. Pada miopia derajat sedang dan tinggi dapat menimbulkan masalah ekonomi yang bermakna.
Menurut laporan US Department of Health pada tahun 1978 dapat dilihat bahwa keadaan miopia pada penduduk Amerika Serikat menimbulkan kerugian sebesar empat milyar dollar, yaitu biaya untuk mengatasi keadaan miopia penduduk, agar mereka dapat melakukan kehidupan serta pekerjaan sehari-hari (Curtin, 1985).

 File Digital: 1

Shelf
 Rasio biometri-Full text (D 295).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D295
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : 229 pages + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D295 07-18-196548347 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 83573
Cover