Di dunia internasional, Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) telah berkembang dengan sangat pesat dan mampu memberikan sumbangan yang berarti di bidang Arsitektur. Kelebihannya antara lain: fleksibilitas disain, potensial dalam penghematan energi dan biaya, hasil produk yang berkualitas tinggi, serta dapat diproduksi massal, telah mampu menggeser kehadiran material konvensional yang terlebih dahulu keberadaannya. Keinginan untuk mengoptimalkan kemampuan FRP sesuai dengan kelebihannya, sebagai elemen bangunan khususnya pembentuk ruang di Rumah Susun adalah tujuan utama dari penelitian ini. Sebagai suatu karya arsitektur, sudah seharusnya Rumah Susun mampu memberi kepuasan teknis maupun estetis. Pertanyaannya adalah, bagaimana Potensi FRP dibidang arsitektur, sebagai Dinding Pengisi di Rumah Susun? Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah Kuantitatif dengan pendekatan Eksperimen. Eksperimen pembuatan dinding dilakukan di workshop PT Technoglass di Cipondoh, sedangkan pengujian dilapangan di lakukan di Rusunawa Pasar Jumat. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif dan kuantitatif, analisisnya menggunakan metode argumentatif dan kuantitatif. Dugaan awal adalah, FRP akan membentuk massa yang indah, ringan, dan tidak perlu finishing. Sebagai ruang, dinding FRP fleksibel dalam penggunaan, mudah di bongkar pasang, murah, estetis dan nyaman. Temuan-temuan dalam penelitian membuktikan, bahwa sebagai bahan bangunan dinding FRP telah mampu menunjukkan potensinya, namun sebagai pembentuk ruang masih terdapat unsur psikologis ('Jiwa') yang belum mampu dipenuhi dalam waktu singkat. Dengan metode sosialisi yang tepat dapat membuat produk ini di terima lebih luas oleh masyarakat.