Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan industri jasa konstruksi maka kebutuhan akan pekerjaan pondasi juga meningkat. Namum peningkatan kebutuhan akan pondasi dalam sering mengalami kendala atau permasalahan yaitu keterlambatan pada pelaksanaan.
Waktu penyelesaian pelaksanaan konstruksi proyek adalah merupakan pertimbangan penting bagi pemilik proyek dan bagi pelaksana konstruksi atau kontraktor, sehingga dalam setiap perjanjian kerja antara kontraktor dan pemilik proyek, waktu penyelesaian konstruksi menjadi salah satu bahasan utama.
Pada penelitian digunakan metode analisa deskriptif dengan bantuan program Excel untuk menghitung indeks dan varian. Dari besarnya indeks dan Varian dapat ditentukan rangking tiap kelompok dan tiap varilabel dari penyebab keterlambatan. Dari hasil analisis yang dilakukan penyebab keterlambatan tertinggi berdasarkan kelompok adalah Owner dengan variabel : Permintaan perubahan, Estimasi yang tidak akurat, Campur tangan owner, Lambatnya persetujuan perijinan, Lambatnya proses persetujuan gambar.
Untuk penyebab keterlambatan tertinggi berdasarkan variabel : Kerusakan alat. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan : Menyiapkan syarat-syarat perijinan, Segera diterbitkan konuak yang jelas, Melakukan negoisasi perubahan waktu yang diakibatkan oleh beberapa hal yang akan berpengaruh terhadap produktivitas.
Sedangkan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan : Selalu mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses pekerjaan pondasi baik mulai dari persiapan sampai dengan selesai, Melakukan evaluasi setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, Melakukan evaluasi metode konstruksi termasuk alat pendukung kerja, Menambah jam kerja, Memeriksa dan memperbaiki alat kerja secara berkala, Mengganti peralatan, Updating schedule.