Penelitian yang dilakukan kali ini mempunyai tujuan untuk menguji secara empiris ada tidaknya pengaruh return on assets (ROA), price earning rasio (PER), rasio harga wajar, kondisi pasar dan reputasi penjamin emisi pada abnormal return 1hari, 15 hari dan 30 hari sesudah IPO.
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 64 perusahaan yang melakukan penawaran umum di Bursa Efek Jakarta pada tenggang waktu 2000-2002. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan metode stepwise untuk menguji pengaruh dari ROA, PER, rasio harga wajar, kondisi bursa dan reputasi penjamin emisi terhadap abnormal return.
Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa hanya variabel rasio harga wajar dan variabel ROA yang berpengaruh signifikan terhadap abnormal return, sehingga hal ini mengindikasikan kemungkinan variabel rasio harga wajar dan ROA digunakan investor untuk menilai harga saham di pasar perdana. Begitu pula terhadap abnormal return 15 hari dan 30 hari, hanya variabel rasio harga wajar yang berpengannh signifikan.
The objective of this study is to examine empirically whether ROA, PER, fair price ratio, condition market (KOND) and underwriter reputation are associated with abnormal return, 15 day and 30 day abnormal return after IPO.
There are 64 firms, listed in Jakarta Stock Exchange from period 2000 to 2002 as samples and selected by purposive sampling. The analysis of data 13 using multiple regression with stepwise method to examine the effect of ROA, PER, fair price ratio, condition market (KOND), and underwriter reputation on abnormal return.
The empiric result states that only proper price ratio and ROA that give the positive effect significantly to abnormal return. It is also happened to 15 day and 30 day abnormal return after IPO,the fair price ratio has also given the positive effect.