UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pembinaan kesadaran bela negara sebagai salah satu upaya mencegah disintegrasi bangsa. Studi kasus di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Endang Purwaningsih; Wan Usman, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga negara, sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran ini menjadi modal sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Harus disadari pula bahwa integrasi pada dasarnya merupakan proses panjang dan sulit, yang artinya bahwa integrasi merupakan suatu proses uji coba secara terus menerus, berdasarkan suatu keberhasilan menuju keberhasilan berikutnya. Berkaitan dengan kedua hal tersebut, maka pembinaan kesadaran bela negara sebagai sebuah upaya untuk mewujudkan warga negara Indonesia yang mengerti, menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara, merupakan upaya yang harus terus menerus dilakukan guna menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengetahui dan mengkaji kecenderungan persepsi masyarakat, birokrat dan aparat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tentang kesadaran bela negara merupakan masalah yang penting untuk dilakukan. Karena kesamaan persepsi dan sinergi diantara ketiga komponen tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara di Nanggroe Aceh Darussalam. Mengingat upaya tersebut memang membutuhkan koordinasi instansional yang erat, agar dalam jalur dan fungsinya dapat memberikan kontribusi yang optimal. Begitupun dengan pengkajian tentang metode yang digunakan dalam upaya tersebut di masa depan, merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya disintegrasi bangsa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis, yang didukung data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat (alumni pembinaan kesadaran bela negara), birokrat dan aparat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta hasil wawancara, pengamatan langsung dan dokumentasi dari berbagai instansi terkait. Analisis hasil perhitungan dan pengolahan jawaban responden disusun dalam matriks berpasangan antar kriteria dan sub kriteria yang berpengaruh, dengan menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) dari Thomas L. Saaty.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka mencegah terjadinya disintegrasi bangsa, harus ada terlebih dahulu kesamaan persepsi tentang kesadaran bela negara di lingkungan masyarakat, serta birokrat dan aparat yang berperan dalam menunjang keberhasilan pembinaan kesadaran bela negara. Persepsi masyarakat, birokrat dan aparat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tentang bela negara sesungguhnya konsisten dengan konsep yang telah ada, bahwa kesadaran bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dilandasi oleh kecintaannya kepada tanah air Indonesia, yang didukung oleh keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, kesadaran berbangsa dan bernegara serta kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara. Sedangkan metode yang efektif digunakan dalam pembinaan ini di masa depan adalah melalui pendidikan, baik pendidikan formal, non formal maupun informal.

The awareness to defend state is very essential and should be possessed by every citizen, as a manifestation of the realization of our rights and obligations in the effort to defend state. This awareness becomes an asset and strength of nations for safeguarding the integrity, sovereignty, and sustainability of the nation and the state of Indonesia. We also have to realize that integration basically constitutes a complex and long process, it means that integration constitutes a continuous test case process, from one success to another success. Related to both of aspect, management of the awareness to defend state as an effort to create Indonesian citizens who understand, are involved and convinced to carry out their tights and obligations in effort to defend state, constitutes an effort which should be made continually in safeguard the integrity and sustainability of the nation and the Unitary State of the Republic of Indonesia.
Knowing and studying the tendency of the community perception, bureaucrat and the apparatus in Province of Nanggroe Aceh Darussalam about the awareness to defend state are important task to do. The similarity perception and synergy among the three components will determine the rate of success in management of the awareness to defend state in Nanggroe Aceh Darussalam. Considering that the effort requires coordination among agencies in order that they can offer optimal contribution. Likewise, the study on used methods for this effort in the future is one of determine factors for the successful of management of awareness to defend state in Province of Nanggroe Aceh Darussalam as one of effort to prevent nation's disintegration.
This research using descriptive and analytical approach which is supported by the data that gathered from questionnaire to society (the alumni of awareness to defend state management), bureaucrats and apparatus in Province of Nanggroe Aceh Darussalam, and also from interview, direct observation and documentation from various related institutions. Calculating analysis processing from respondents are arranged in coupled matrix between influencing criteria and sub criteria with using Analytical Hierarchy Process (AHP) technique from Thomas L Saaty
The finding of this research indicate that in order to prevent nation's disintegration, previously there should have the same perception about awareness to defend state in the community, also the bureaucrats and apparatus that play an important role to support the management of awareness to defend state. The perception of the community, bureaucrats and the apparatus in Province of Nanggroe Aceh Darussalam about defend state is actually consistent with existing concepts, that awareness to defend state is the behavior and attitude of the citizens based on their love of Indonesian fatherland, that supported by the belief in the Five Principles (Pancasila) as the state ideology, awareness to live together as a nation and a state, and also the willingness to sacrifice for nation and state. An effective method to be used for management of the awareness in the future is through education, in formal, nonformal and informal education.

 File Digital: 1

Shelf
 T 15050-Pembinaan kesadaran.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T15050
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T15050 15-19-759513048 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 88471
Cover