ABSTRAK Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar, baik perikanan laut maupun perikanan darat. Perkembangan ekspor komoditas perikanan Indonesia berfluktuasi. Volume ekspor tahun 1996 sebesar 291.514 ton menjadi 324.978 ton tahun 1997 atau naik sebesar 11,48% . Nilai ekspor terjadi penurunan yaitu dari $ 762.625.000; tahun 1996 menjadi $. 743. 376.000 pada tahun 1997 atau turun sebesar 2,50%.
Permasalahannya : (1) Bagaimana trend ekspor komoditi industri hasil perikanan Indonesia, (2), Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan ekspor, (3), Bagaimana pengaruh harga, produksi, kurs rupiah/dollar AS, kurs importir, pendapatan negara importir, trend waktu dan kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya terhadap ekspor komoditas industri basil perikanan Indonesia.
Diduga, kuantitas ekspor ini dipengaruhi oleh harga, kurs importir, pendapatan riil negara importir, kurs domestik, produksi dalam negeri, kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya dan trend waktu.Penelitian dilakukan di tiga negara tujuan ekspor yaitu AS, Jepang dan Singapura. Analisis dilakukan secara agregat dan parsial terhadap masing-masing negara. Faktor harga ekspor, harga dalam negeri, nilai kurs importir, pendapatan riil (GNI) negara importir, nilai kurs domestik, produksi dalam negeri, total kuantitas ekspor satu tahun sebelumnya dan trend waktu sebagai variabel independen, total ekspor sebagai variabel dependen. Data yang dianalisis tahun 19774997 (n = 21), dengan model matematika fungsi logaritma, menggunakan program SPSS serta uji statistik (uji-F dan uji-t) serta nilai koetiisien determinasi (R2) sebagai pembuktian hipotesis.
Hasil analisis secara agregat maupun parsial menunjukkan, permintaan ekspor udang dan tuna beku Indonesia di tiga negara tersebut dipengaruhi oleh ; harga (P), nilai kurs importir (E2), Pendapatan riil (GNI) importir, trend waktu (T) dan kuantitas permintaan satu tahun sebelumnya (Qd t.1). Secara parsial komoditi, faktor harga, nilai kurs dan pendapatan riil mempunyal pengaruh yang konsisten terhadap permintaan ekspor udang dan tuna Indonesia.
Dari sisi penawaran, ekspor perikanan di tiga negara dipengaruhi oleh harga (P), nilai kurs domestik (E1), produksi dalam negeri (Q), trend waktu (T) dan kuantitas penawaran satu lalu (Qs t.1). Secara parsial, faktor harga, nilai kurs domestik dan produksi dalam negeri berpengaruh secara konsisten terhadap penawaran ekspor. Terkecuali secara parsial penawaran tuna di AS dan Singapura, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan, baik dilihat dari nilai F - hitung, t - hitung maupun koefisien determinasi (R2).