ABSTRAKOrganisasi publik, khususnya Balai Monitor Frekuensi Radio dalam menghadapi tantangan masa depan semakin dituntut untuk meningkatkan perannya di bidang pengamanan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelite sehingga dapat menciptakan kondisi penggunaan spektrum freuensi radio yang tertib, sesuai dengan peruntukan dan tidak saling mengganggu dan sekaligus memacu pertumbuhan penyelenggara jasa yang menggunakan frekuensi radio dengan persaingan yang sehat, efektif, berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam tingkat kenyamanan dalam berkomunikasi.
Penelitian ini mencoba memusatkan kajian kepada profit pemberdayaan Balai Monitor dan Orbit Satelite kelas I Jakarta, analisis terhadap kondisi organisasi yang didalamnya ada bagian organisasi dari kumpulan individu yang berinteraksi. Dalam upaya memperkenalkan pola hubungan dasar organisasi dengan berbagai tingkatan managerial, dimulai tingkat institusional top manajemen, middle Manajemen dan lower manajemen. Kondisi seperti ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diduga sangat dominan mempengaruhinya, yaitu sistem, struktur, strategi, gaya kepemimpinan, sumber daya manusia dan ketrampilan, serta pemilikan nilai.
Melalui metode penelitian naturalistik kualitatif, dengan peneliti sebagai human instrumen ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut;
Pertama, profil Balai Monitor Frekuensi Radio kelas I Jakarta belum menunjukkan tingkat pemberdayaan yang baik. Kedua, kelemahan itu terlihat kepada belum optimalnya akses Balai Monitor kepada instansi, baik terhadap ekternal maupun secara internal sehingga pencapaian sasaran belum optimal.
Ketiga, faktor-faktor utama yang mempengaruhi kurangnya berdayanya organisasi dalam mencapai sasaran adalah sistem monitoring yang belum berfungsi secara optimal, struktur yang kurang sinkron dengan kemampuan SDM, stategi, belum menangkap peluang untuk merubah organisasi dari cost center menjadi profit center, gaya kepemimpinan yang agak cenderung kepada hubungan baik sehingga sering disalah artikan; pemilikan nilai yang masih berorientasi pada kebutuhan ekonomi dan fisik belaka.
Dari kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa rekomendasi penting sebagai berikut. Pertama, perlu dilakukan upaya optimalisasi berbagai fungsi-fungsi terutama bagi fungsi evaluasi dan pengujian ilmiah belum dalam suatu wadati akreditasi sehingga tidak ada akses kepada instansi atau lembaga yang kompeten di bidang ini. Kedua, perlu mengembangkan kegiatan pengamanan penggunaan frekuensi radio dengan hubungan sating menguntungkan sehingga terbuka peluang privatisasi organisasi melalui penahapan yang wajar.
Kedua, perlu mengembangkan kegiatan pengaman pengguna frekuensi radio dengan hubungan saling menguntungkan, sehingga terbuka peluang privatisasi organisasi melalui pertahapan yang wajar.