Nilai tukar menjadi sangat penting karena menghubungkan sistem moneter antara dua negara. Ketika nilai tukar suatu negara berubah, semua harga luar negeri akan berubah secara relatif terhadap harga dalam negeri, sehingga dalam dua negara yang perekonomiannya berbeda akan terjadi saling ketergantungan. Dengan kata lain nilai tukar diartikan juga sebagai sebuah kunci keterikatan antar sebuah negara terhadap negara lain didunia, baik itu hubungannya terhadap barang-barang dan asset-asset pasar. Nilai tukar yang fluktuatif dapat mengganggu tatanan perkonomian, oleh karena itu perlu diketahui deterrninan fundamental nilai tukar rill yang diharapkan dapat membantu memperbaiki perekonomian melalui kebijakan yang akan dibuat.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi determinan fundamental pergerakan dari nilai tukar rill rupiah baik dalam jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek dengan menggunakan model Behavioral exchange rate (BEER). Selain itu, penelitian ini juga melihat perbandingan pengaruh nilai tukar yang berbeda terhadap dua negara partner dagang utama Indonesia yaitu Amerika dan Jepang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap US dollar, nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang, Gross Domestic Pruduct (GDP) riil, term of trade, interest diferensial antara Indonesia dan partner dagang utama, Fiscal balance, Monetary Shocks, Net foreign asset, dan tingkat Openess perekonomian.
Berdasarkan hasil estimasi nilai tukar equilibrium rupiah perdollar pada periode sebelum krisis, faktor fundamental yang signifikan mempengaruhi equilibrium nilai tukar riil dalam jangka pendek adalah perubahan net foreign asset (lag 1) dan variabel perubahan kontroI kebijakan perdagangan (lag 1). Sedangkan pada periode recovery variabel fundamental yang signifikan mempengaruhi dalam jangka pendek adalah variabel perubahan net foreign asset (lag 4), variabel perubahan kontrol kebijakan perdagangan (lag 1) dan variabel perubahan perbe0an selisih tingkat suku bunga (lag 4).
Hasil estimasi nilai tukar riil equilibrium rupiah per-yen pada periode sebelum krisis, selain variabel perubahan kebijakan kontrol perdagangan semua variabel faktor fundamental signifikan mempengaruhi equilibrium nilai tukar riil dalam jangka pendek diantaranya adalah variabel perubahan selisih tingkat suku bunga (lag 6), variabel perubahan term of trade (lag 4), perubahan net foreign asset (lag 4), perubahan produktivitas (lag 4), perubahan kebijakan moneter (lag 4) dan variabel perubahan kebijakan fiskal (lag 3). Sedangkan pada periode recovery variabel fundamental yang signifikan mempengaruhi dalam jangka pendek adalah variabel perubahan selisih tingkat suku bunga (lag 2), variabel perubahan net foreign asset (lag 3), perubahan produktivitas, perubahan kebijakan moneter (lag 3) dan variabel perubahan kebijakan fiskal (lag 3).
Variabel yang mempunyai pengaruh signifikan pada kedua negara yaitu Amerika Serikat dan Jepang terhadap nilai tukar rill Indonesia dan juga signifikan pada semua periode baik itu periode sebelum krisis, periode recovery dan periode setelah krisis adalah variabel net foreign asset, yang menunjukan bahwa besarnya ketersediaan net foreign asset sangat berpengaruh terhadap nilai tukar rill equilibrium di Indonesia.