Penyusunan model kompetensi mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Cooper (2000) dan Sparrow (1994). Cooper (2000) mengusulkan menentukan model kompetensi melalui asumsi, by law, industri, organisasi, kelompok kerja, dan background information. Sedangkan Sparrow (1994) mengemukakan metode komponen dalam menentukan kompetensi yang terdiri dari pemahaman terhadap bodies of knowledge, skill, attitudes and values, traits, motivasi, self image, dan social roles. Berdasarkan pendapat dua ahli tersebut, penulis menyusun general dan specific competencies yang dibutuhkan oleh calon MT, juga indikator perilaku dan level-nya.
Sedangkan upaya merancang program pelatihan wawancara panel dilakukan dengan mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Statt (2000). Menurutnya, ada lima tahap yang harus dilakukan untuk merancang program pelatihan yang terdiri dari TNA (Training Need Analysis), menentukan tujuan, menentukan isi, menentukan metode, dan kemudian melakukan efektivitas pelatihan. Kelima tahap ini dilakukan oleh penulis secara berurut karena tahap kedua tidak dapat dilaksanakan jika tahap pcrtama tidak dilakukan, demikian seterusnya.