ABSTRAKPertumbuhan ekonomi merupakan fenomena baik bagi negara sedang berkembang maupun negara maju. Disparitas pertumbuhan ekonomi terjadi antara NSB dengan negara maju dan antar negara NSB sendiri. Studi tentang pertumbuhan ekonomi yang dilakukan selama ini, banyak menggunakan kasus data silang antar negara (cross-country analysis). Landasan teori yang digunakan banyak mengacu pada model pertumbuhan neo-klasik, dimana perbedaan dalam tingkat pertumbuhan di antara negara-negara tersebut sebagian besar hanya dijelaskan dengan penekanan pada fungsi produksi agregat dengan faktor dasar modal dan tenaga kerja. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain tenaga kerja dan kapital dianggap sebagai kemajuan teknologi yang bersifat eksogen. Perkembangan terakhir yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 1980-an, dikenal sebagai teori pertumbuhan endogen (endogenous growth theory). Teori pertumbuhan endogen telah memasukkan berbagai aspek sebagai penentu pertumbuhan ekonomi selain kapital dan tenaga kerja yang sering disebut total factor productivity yang dianggap sebagai ukuran produktivitas dan bersifat endogen. Aspek lain tersebut meliputi : pengembangan sumber daya manusia, sumber daya fisik, pentingnya peranan kebijakan perdagangan internasional serta kelembagaan atau institusi.
Penjelasan yang dipaparkan di atas, semuanya bertolak dari upaya pencarian sumber-sumber yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonorni, khususnya di Indonesia. Secara aritmatika, pertumbuhan ekonomi secara micro dapat dihitung dari pertumbuhan yang disebabkan oleh kapital, tenaga kerja, dan perubahan produktivitas dalam pemakaian sumbersumber sumber-sumber tersebut. Studi yang pemah dilakukau menunjukkan bahwa sumber dari pertumbuhan kapital yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, perubahan dalam ha! produktivitaslah yang menjelaskan adanya perbedaan pertumbuhan antar negara (World Bank, 1991 : 4).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai penentu pertumbuhan total faktor productivity yang dianggap sebagi ukuran tingkat produktivitas di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan sebagai metode penelitian kuantitatif yang menyoroti hubungan antar variabel, yaitu antara variabel terikat (dependent) dan variabel babas (independent). Pertumbuhan tourl factor productivity merupakan variabel terikatnya yang besarnya dipengaruhi oleh tingkat keterbukaan ekonomi, stabilitas makroekonomi dan tingkat pendidikan sebagi ukuran dari investasi sumber daya manusia. Indikator keterbukaan ekonomi terdiri dari kebijakan orientasi ekspor dan kebijakan subtitusi impor yang dihitung menggunakan irrdek Learner seta kebijakan liberalisasi modal. indikator stabilitas makroekonomi meliputi tingkat inflasi, rasio neraca transaksi berjalan terhadap PDB dan perubahan nilai tukar efektif riil sedangkan tingkat pendidikan diukur dengan tingkat scholl enrollment ratio 'SEW untuk SD, SLTP, SMU dan perguruan tinggi.
Obyek penelitian berkaitan dengan data-data variabel makro perekonomian Indonesia yang meripakan rangkaian data deret waktu (rime-series analysis), yang diambil dari berbagai sumber terkait (BI, BPS, Depkeu, dan lain-lain). Dengan demikian dapat dikategorikan sebagai analisis data sekunder.
Dengan menggunakan teknik dan model analisis ordinary least square (OLS) diperoleh kesimpulan bahwa variabel bebas yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah kebijakan orientasi ekspor, rasio neraca transaksi berjalan terhadap PDB, Nilai tukar efektif riil, SER SLTP dan SER SMU. Kebijakan subtitusi impor dan kebijakan liberalisasi modal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan TFP dengan tingkat kesalahan of = 15 %. Sedangkan variabel bebas yang tidak unemiliki signifikansi terhadap pertumbuhan TFP adalah tingkat inflasi, SER SD dan SER PT. Faktor yang paling dominan peranannya mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah kebijakan orientasi ekspor.