Alasan memilih Goethe kiranya jelas: sebagai adi pujangga dari periode Klassik dalam kesusteraan Jerman, pengarang ini di perkirakan adalah wakil terbaik dalam deretan pengarang mancanegara yang akan dibicarakan hari ini. Biasanya nama Johann Wolfgang von Goethe (1749-1832) dikaitkan dengan Faust (bagian I diterbitan tahun 1808, bagian II: 1832). Adikarya ini sedikit banyak sudah dikenal di Indonesia.
Dari khazanah karya ciptanya yang luas, penulis ini memilih sebuah drama yang diterbitkan pada tahun 1787, yaitu Iphigenie auf Tauris (selanjutnya di singkat IaT), yang dipandang sebagai adidrama kemanusiaan, karena tertarik oleh publikasi hasil penelitian Wierlacher (1983a). Pakar ini bertolak dari sudut pandang interkulturette Germanistik dan menemukan embrio Hukum Internasional Sebagai makna terpendam laT. Penelurusan makna inil ah yang menggugah rasa ingin tahu penulis ini. Juga, julukan laT sebagai drama Jerman yang paling terkenal tetapi paling tak dikenal merupakan tantangan tersendiri dan memhuka pikiran untuk kemungkinan penerjemahan drama ini.