Kondisi liputan awan pad azone konvergensi awan tropik (ITCZ) dan pasifik (SPCZ) dapat dijadikan indikator keadaan cuaca di Indonesia. Analisis pergerakan zone liputan awan dari citra GMS digunakan untuk memprediksi perubahan cuaca di Indonesia. Metode kompilasi dan konversi data GMS inframerah termasuk untuk menilai suhu puncak awan dan neph analisis untuk klasifikasi jenis awan. Klasifikasi awan dalam tiga kategori yaitu daerah bebas awan dan awan rendah dengan suhu T<-21 C. Posisi garis berat ITCZ dan SPCZ ditentukan berdasarkan persaaan regresi linier. Hasil penelitian menggunakan data GMS bulan April 1998 hingga Februari 1999 menunjukkan posisi garis berat ITCZ dan SPCZ serta rangkuman penggerakan garis berat ITCZ dan SPCZ setiap bulan bergesert ke arah utara selatan maupun timur barat sesuai besarnya sebaran liputan awal penghasil hujan. Daerah yang mengalami pergeseran liputan awan rendah ke tinggi menunjukkan peralihan musim penghujan ke kemarau (April September). Sedangkan daerah yang mengalami pergeseran liputan awan tingi ke rendah menunjukkan daerah yang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musin penghujan (September-November-Januari).