Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel attitude terhadap safety performance, subjective Norm, dan perceived behavioral control dengan variabel intensi untuk melakukan safety performance pada pekerja drilling.
Penelitian dilakukan di PT Radiant Utama Technical Service, yang merupakan perusahaan kontraktor drilling pribumi terbesar di PT Caltex Petroleum Indonesia. Dari seluruh pekerja diambil 62 orang pekerja sebagai respnden penelitian. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert yang mengukur variabel-variabel attitude, subjective norm, perceived behavioral control dan intensi untuk melakukan safcfy performance. Skala dibuat dalam bentuk skala Likert. Dilakukan analisa statistik dengan regresi berganda pada data yang terkumpul.
Hasil dari penelitian yang ditemukan adalah; (1) Attitude secara signifikan memberi sumbangan terhadap intensi untuk melakukan safety performance pada pekerja drilling. (2) Subjective norm secara signifikan memberi sumbangan terhadap4 intensi untuk melakukan safety performance pada pekerja drilling. (3) Perceived in behavioral control secara signifikan memberi sumbangan terhadap intensi safety performance pada pekerja drilling. (4) Sumbangan ketiga variabel; attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control terhadap variabel intensi melakukan safety performance adalah sebesar 38.5%.
Saran-saran yang dapat diajukan adalah (1) Perusahaan hendaknya metakukan pendekatan terhadap atasan, sebagai kelompok acuan yang paling berpengaruh, untuk meningkatkan pelaksanaan safety performance. (2) Peningkatan attitude pekerja terhadap safety performance juga periu dilakukan antara lain dengan memberikan pengetahuan yang lebih luas dan mendalam tentang konsekwensi-konsekwensi yang timbul dan dilakukan atau tidak dilakukannya safety performance, untuk membentuk belief yang positif. (3) Untuk mengantisipasi kuatnya persepsi pekerja mengenai hambatan-hambatan yang berada di luar kontrol dirinya, dapat dilakukan pendekatan terhadap pekerja untuk mengubah persepsi tersebut ke arah yang lebih positif. (4) Perlu dilakukan penelitian-penelitian tanjutan untuk mengetahui apakan terdapat determinan lain yang juga signifikan membentuk safety performance.