ABSTRAKPasar modal di Indonesia berkembang pesat semenjak beberapa tahun belakangan ini. Kondisi ini sangat mendukung dunia usaha di Indonesia karena dapat digunakan sebagai alternatif sumber dana yang besar. Di samping itu pasar modal juga merupakan alternatif investasi bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan dananya karena dapat memberikan keuntungan.
Semakin besar keuntungan yang diharapkan oleh investor, semakin tinggl juga resiko yang harus dihadapinya. Untuk itu diperlukan analisis yang matang sebelum seorang investor mengambil keputusan membeli, menahan atau menjual saham yang dimilikinya. Bentuk analisis yang dapat dilakukan adolah analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental dengan metode fop down approach dimulai dari analisis ekonomi makro, analisis industri di mana perusahaan berada, dan analisis perusahaan. Yang termasuk ke dalam analisis ekonomi makro adalah analisis terhadap variabel-variabel ekonomi makro, seperti kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dari pemerintah, pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga, dan lain-lain. Sedangkan analisis industri dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis five forces (Porter, 1985), yaitu melihat kekuatan-kekuatan yang akan mengancam profitabilitas perusahaan. Sementara itu analisis perusahaan adalah melihat kondisi dan kinerja perusahaan di masa lalu dan sekarang untuk memperkirakan prospek perusahaan di rnasa yang akan datang. Yang dilakukan dalam analisis perusahaan antara lain adalah analisis terhadap strategi perusahaan, laporan keuangan, dan analisis terhadap nilai saham perusahaan dengan menggunakan berbagai model penilaian. Dividend discount model dan free cash flow to equity model merupakan contoh dari model penilaian yang digunakan dalam penulisan Karya Akhir ini.
Analisis teknikal lebih menekankan kepada pemanfaatan harga saham di masa lalu untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang dengan menggunakan bantuan berbagai bentuk grafik. Bentuk grafik dapat disesuaikan dengan keinginan investor. Grafik garis (Sine charfj dapat memperlihatkan fluktuasi harga saham selama periode tertentu, sedangkan grafik moving average dapat membantu memperhalus fluktuasi dan melihat kecenderungan harga saham. Grafik multiple moving average adalah grafik yang menggunakan gabungan beberapa moving average dengan periode yang berbeda. Sementara itu cand/esfick chart adalah grafik yang rnemiliki bentuk khas, grafik ini memiiiki bentuk dan karakteristik tersendiri yang dapat memben'kan informasi kepada investor tentang perkiraan harga saham di masa yang akan datang, sehingga dapat membantu investor di dalam mengambil keputusan.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk menerapkan analisis fundamental dan analisis teknikal pada salah satu perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan kernudian memperkirakan perubahan harga saham tersebut di masa yang akan datang. Disamping itu karya akhir ini juga bertuj'uan untuk membandingkan hasil analisis fundamental dan analisis teknikal, apakah keduanya saling mendukung atau tidak di dalam membantu investor menilai dan memperkirakan harga saham.
Perusahaan yang dipilih sebagai obyek penelitian adalah perusahaan yang berada di dalam industri perbankan, karena bank memiiiki karakteristik tersendiri yang berbeda jika dibandingkan dengan bentuk perusahaan jasa dan manufaktur lainnya. Sebagai contoh dalam analisis rasio, bank memiliki rasio unik yang tidak terdapat pada bentuk perusahaan umum lainnya, seperti rasio CAR, LDR, Giro Wajib Minimum dan lain sebagainya. PT Bank Dagang Nasional Indonesia {BDNI) dipilih sebagai obyek penelitian karena memenuhi semua karakteristik pemilihan yang sudah ditetapkan, yaitu perusahaan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, memiliki jumlah aktiva di atas Rp 10 triliun, memiliki fee based income yang tinggi, dan saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di bursa.
Berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan, terlihat bahwa harga pasar saham BDNI pada akhir bulan Juni 1997 berada di atas nilai sebenarnya (intrinsic value). Sehingga keputusan yang sebaiknya diambil oleh investor adalah tidak membeii saham BDNI atau jika investor telah memiliki saham BDNI sebaiknya menjuat saham tersebut. Karena harga saham tersebut diperkirakan akan turun mendekati nilai intrinsiknya.
Analisis teknikal yang digunakan dalam penuiisan karya akhir ini adalah grafik garis (tine chart), moving average dan multiple moving average, serta candlestick chart. Semua grafik yang digunakan di atas memperlihatkan bahwa harga pasor saham BDNi pada akhir bulan Juni 1997 sudah tinggi dan di atas rata-rata harga selama ini. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sama dengan hasil analisis fundamental, yaiiu tidak membeii saham BDNI karena dikhawatirkan harga saham itu akan turun dalam beberapa waktu mendatang. Atau jika investor telah memiliki saham BDNt sebaiknya menjuat saham tersebut pada saat harga tinggi.
Dari analisis fundamental -dan teknikal yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kedua analisis tersebut dapaf saling mendukung. Tetapi dengan berjalannya waktu kesimpulan tersebut dapat benjbah, karena apabila terjadi perubahan kondisi yang tidak sesuai dengan proyeksi yang telah dibuat, maka kesimpulan akhirpun dapat berubah.