Dalam mencapai tujuan pembangunan sektor pertanian, pemerintah menge-luarkan beberapa kebijaksanaan publik antara lain kebijaksanaan mengenai subsidi pemerintah bagi pelaksanaan program supra Intensifikasi khusus, untuk memelihara swasembada beras dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani. Implementasi kebijaksanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk teknologi usaha tani, kredit usaha tani dan bimbingan massal melalui program intensifikasi. ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabi1itasi. Sebagai pelaksana program ini adalah masyarakat tani yang diorganisasikan kedalam organisasi kelompok tani, untuk menuju kemandiriannya.
Kelompok tani dibina agar memiliki kemampuan yang semakin mandiri yaitu : kemampuan berproduksi, kemampuan meningkatkan pendapatan, kemampuan mempero-leh sumber daya, kemampuan manajemen usaha tani dan kemampuan menguasai dan menggunakan teknologi usaha tani, sehingga semakin efektif dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian terhadap proses usaha tani dilaksanakan dengan metode explanatory untuk mengungkap data empirik maupun data faktual.
Variabel penelit ian yang ditinjau adalah paket teknologi usaha tani, kredit usaha tani dan satuan pelaksana bimbingan massal sebagai variabel
independen dan efektivitas kelompok tani sebagai variabel dependen.
Penelitian terhadap variabel independen digunakan metode survey, dengan mempelajari dokuraen, program kerja dan 1aporan-1aporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Sistem Pelaksana Bimas, BRI, KUD, yang terkait. Pemerintah Kabupaten/Daerah Tingkat II Subang, Pemerintah Kecamatan Binong dan Desa Tambakdahan.
Penelitian terhadap variabel independen digunakan metode penyebaran angket dan pengamatan tradisional terhadap organisasi kelompok tani dan kegia-tannya di Kecamatan Binong dan Desa Tambakdahan.
Didalam proses analisis data untuk memperoleh generalisasi keadaan dan hubungan, digunakan teknik diskripsi analitik dan analisis kuantitatif korela-si Pearson Product Moment serta korelasi ganda yang dilanjutkan dengan uj i signifikansi.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan antara subsidi pemerintah sektor pertanian tanaman pangan dengan tingkat efektivitas kelompok tani sangat positif/kuat, akan tetapi di lain pihak ditemukan indika-si bahwa kemampuan petani yang meningkat itu sangat tergantung dari bantuan pemerintah.
Untuk mengatasi masalah ketergantungan ini, maka disarankan untuk dapatnya meninjau kembali tata laksana dari kredit usaha tani dan mengembang-kan kemampuan penelitian serta pengembangan usaha tani di kalangan masyarakat tani, agar pemahaman terhadap setiap perkembangan teknologi usaha tani cepat diraih. Untuk mendukung usaha yang terakhir ini, pemerintah perlu mendorong keberadaan baiai penelitian pertanian minimal sampai pada tingkat kecamatan.
Juga disarankan untuk membentuk dan mengembangkan kawasan industri pertanian terpadu, yang dilengkapi dengan kemudahan-kemudahan usaha yang memadai.