Kepulauan Seribu memiliki kekayaan alam berupa terumbu karang, ikan karang, dan biota laut yang satu sama lain saling berinteraksi. Penduduk di Kepulauan Seribu sangat bergantung pada sumber daya terumbu karang ini. Terumbu karang sangat erat kaitannya dengan perikanan karena apabila terumbu karang terpeithara maka jumlah ikan dan biota laut lainnya akan melimpah. Nelayan tangkap konsumsi, sebagai salah satu pekerjaan yang sangat berhubungan dengan terumbu karang, memperoleh manfaat ekonomi dalam bentuk sumber mata pencaharian dan sumber pendapatan. Tidak hanya nelayan, semua penduduk juga memperoleh manfaaf dari keberadaan terumbu karang berupa sumber protein dan materi lain yang langsung dikonsumsi, sumber pendapalan rumah tangga dan penyerap tenaga kerja. Sayangnya, berdasarkan penelitian para ahli, kondisi terumbu karang di Kepulauan Seribu cenderung memburuk yaisg disebabkan oleh faktor manusia dan alamiah.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Kepulauan Seribu tentang kondisi terumbu karang dan faktor berpengaruh apa saja yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil regresi, lokasi tempal tinggal, usia, pendidikan, lama tinggal, sumber pendapatan utama rumah tanggan dan kondisi terumbu karang di pulau terdekat memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi masyarakat.