ABSTRAKAnalisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran, yaitu tataran struktur gramatikal kalimat, tataran struktur makna kalimat, dan tataran organisasi ujaran. Ketiga tataran itu harus dibedakan untuk menghindari kekacauan dalam pembicaraan persoalan-persoalan kalimat. Tiga tataran tersebut, menurut Firbas, memungkinkan kita membedakan pola kalimat gramatikal, pola kalimat semantic, dan pola kalimat komunikatif. Kdnstruksi tema-rema merupakan konstruksi pola kalimat komunikatif. Jika diorientasikan pada istilah pragmatic function yang digunakan Dik (1978), analisis yang merighasilkan perian konstruksi tema-rema itu dapat disebut analisis fungsi pragmatis.
Ciri-ciri sintaktis tertentu tentu menggambarkan pola kalimat komunikatif tertentu pula. Itu berarti bahwa ciri sintaktis sebuah kalimat akan menggambarkan organisasi informasi dalam kalimat yang bersangkutan. Lebih dari itu, ciri sintaktis sebuah kalimat juga menggambarkan konteks pemakaian Kalimat yang bersangkutan dalam penelitian ini usaha rrrendapatkan ciri-ciri sintaktis yang menggambarkan organisasi informasi dalam konteks pemakaiannya merupakan perhatian utama.
Adakah ciri yang universal mengenai tema? Jawaban atas pertanyaan itu perlu dikaitkan dengan simpulan simposium tentang subjek dan topik di Universitas California pada tahun 1915. Pertanyaan yang d i usahakan dapat d ijawab melalui simposium itu adalah bagaimanakah ciri-ciri yang universal mengenai subjek dan topik dan apa peranan subjek dan topik dalam struktur bahasa? simpulan yang dapat ditarik dari simposium itu adalah tidak ada definisi yang universal mengenai subjek dan topik Itu berarti bahwa usaha pemerian ciri-ciri mengenai tema khususnya dan konstruksi tema-rema umumnya yang berlaku dalam setiap bahasa, bahkan dalam setiap varietal bahasa, menjadi penting.