Kerjasama antardaerah menjadi isu penting di era otonomi daerah di tenga egoisme daerah yang justru muncul sebagai respon atas desentralisasi. Egoisme daerah bahkan telah melahirkan sejumlah konflik antar daerah yang berbatasan langsung. Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul tiga kabupaten yang relatif tertinggal di bagian selatan Pulai Jawa justru mampu merintis kerjasama yang diberi nama "Pawonsari". Diawali dengan keinginan kuat tiga bupati untuk membuat nota kesepahaman yang kemudian menjadi landasan kerjasama operasional (KSO) kerja sama disusun dan dilaksanakan. Sekretariat bersama dibentuk dan ditempatkan secara bergiliran dengan pembiayaan bersama tiga kabupaten yang terlibat. Dukungan politis juga datang dari legislatif dengan dikeluarkannya keputusan DPRD tiga kabupaten. Sumber permasalahan bersama yaitu keamanan dan air bersih justru menjadi sektor utama yang dikerjasamakan. Masyarakat dilibatkan tidak hanya pada pelaksanaan tapi juga pada penyusunan KSO. Sampai tahun 2004, sudah empat KSO yang dilaksanakan dan empat KSO lain telah selesai dibuat. Meski tetap dalam kerangka Pawonsari, kerjasama yang dibangun dapat hanya melibatkan dua dari tiga kabupaten anggota Pawonsari. Kerjsama ketiga kabupaten di sektor air bersih telah mendatangkan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui proyek pipanisasi senilai 5 milyar rupiah. Pelayanan publik di bidang kesehatan dan pendidikan juga telah menjadi jauh lebih baik. Kelembagaan kerjasama dibuat lentur dan KSO dirancang untuk melayani kebutuhan masyarakat. Keberhasilan membangun kerjsama Pawonsari ini membuktikan bahwa kerja sama sangat mungkin dibangun walau daerah daerah yang melkukan kerjas ama bukan merupakan daerah kaya dan terletak jauh dari ibu kota provinsi. Keinginan kuat untuk maju membuat kerja sama menjadi sangat bagi Pawonsari.