Dengan melihat fakta adanya disporitas kemiskinan antar daerah yang terus terjaga dari tahun ke tahun, penelitian ini bertujuan untuk menelsuri kemungkinan adanya fenomena lingkaran kemiskinan (poverty circle) di Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan ekonometrika yaitu persamaan stimulan dengan metoda weighted two stages lease square. Hasilnya mengarah pada adanya fenomena lingkaran kemiskinan di Indonesia yaitu bahwa "tingkat kemiskinan suatu daerah merupakan fenomenan penyebab dan sekaligus akibat" seperti yang dinyatakan oleh Nurkse. Namun demikian berbeda dengan Teori Nurkse yang cenderung pesimeis terhadap masa depan daerah yang tertinggal, penelitian ini menghasilkan model lingkaran kemiskinan yang lebih optimis. Ada peluang bagi daerah yang tertinggal untuk keluar dari jebakan kemiskinan apabila mampu melakukan kebijakan anti kemiskinan yang mencakup paket sumber daya manusia, prasaranan dasar, struktur perekonomian dan cara penerimaan di daerah.