Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alasan-alasan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan petugas terhadap-standar penatalaksanaan penyakit ISPA pads balita. Lokasi penelitian dilakukan di dua puskesmas yaitu Puskesmas Singkawang dan Puskesmas Condong Kabupaten Bcngkayang yang tingkat kepatuhannya masih rendah.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan sebagai informan adalah petugas kesehatan yang melayani balita yang menderita penyakit ISPA dan kepala puskesmas dengan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview), sedangkan orang tua yang pemah membawa anaknya berobat dilakukan dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion).
Karakteristik informan untuk petugas kesehatan yang dilihat adalah pengetahuan, pengalaman, motivasi, sikap, dan untuk kepala puskesmas yang dilihat adalah pengawasan atau supervisi sedangkan untuk orang tua yang dilihat adalah sikap terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan terhadap anaknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan ketidakpatuhan petugas terhadap standar penatalaksanaan penyakit ISPA pada balita adalah rendahnya pengetahuan petugas tentang penyakit ISPA, dari pengalaman petugas adalah ketidaksesuaian dengan yang diharapkan setelah penderita diberikan pengobatan, kurangnya kesempatan untuk mengunakan standar, kurangnya pengawasan dari kepala puskesmas dan tidak adanya dorongan dari orang tua pasien agar petuas lebih cermat memeriksa anaknya sehingga petugas menggunakan standar.
This study aims to investigate reasons affecting the staffs level of compliance on use of standard management for ISPA disease of children under five. The study was conducted at two puskesmas, namely Singkawang Puskesmas and Condong Puskesmas in Bengkayang District. Both puslcesmas were considered to have poor staffs compliance in using the standard.
This study employed a qualitative approach. Informen were health staff who served children under five who suffered from ISPA disease and chiefs of both puskesmas from whom data were gathered by means of in-depth interview. In addition to the health staffs and chiefs of puskesmas, parents whose children were taken to see doctors contributed data by means of focus group discussion.
Several traits of the informen were investigated. Characteristics such as knowledge, experience, motivation, attitude were grouped under the entry of health staffs, while chiefs of puskesmas had only one trait to consider, which was their supervision activity. Moreover, parents of the children were investigated in respect of their attitude toward the service delivered to the children by the health staffs.
The study results show that factors causing staffs' compliance to standard management for ISPA disease of children under five were their lack of knowledge about the ISPA disease, discrepancies between diagnoses and post treatment results, lack of opportunity in using the standard, lack of supervision by the chief of puskesmas and lack of parents control over the use of the standard by the health staff while examining and treating their children.