ABSTRAKKatarak adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan pa-
da lensa berupa hilangnya transparansi lensa (1,2,3,4). Katarak
ini dapat digolongkan dalam bentuk developmental seperti kata -
rak kongenital dan katarak yuvenil , katarak degeneratif , kata
rak komplikata , dan katarak traumatika (5,6).
Dalam keadaan sehari-hari yang paling sering kita jumpai adalah
katarak senil , yaitu katarak yang terjadi setelah usia perte -
ngahan , dan ini merupakan salah satu proses ketuaan (aging pro
ces). Oleh karena itu , maka katarak ini merupakan penyebab ke-
butaan pada orang tua yang tidak dapat dicegah , tetapi dapat
ditanggulangi (7,8).
Uji dikriminasi dua sinar merupakan salah satu uji untuk
menilai fungsi makula secara kasar . Pemeriksaan ini cukup se-
derhana dengan hanya menggunakan 2 sumber cahaya yang berasal
dari 2 sentolop kecil yang diletakkan dalam jarak tertentu da-
ri penderita , dan akan lebih baik lagi hasilnya bila mengguna
kan dua sinar berwarna (5,17). Shahab dari Penelitiannya berke-
simpulan bahwa uji diskriminasi dua sinar berwarna ternyata le-
bih baik dibandingkan uji diskriminasi dua sinar tidak berwar-
na dalam menilai fungsi makula (19) .
Pada penelitian ini akan dicoba membandingkan ketepatan
uji diskriminasi 2 sinar berwarna terhadap uji laser interfero-
meter untuk menilai fungsi makula dalam meramalkan tajam peng-
lihatan pasca bedah katarak .
Tujuan : Untuk membandingkan ketepatan uji laser interferometer ter-
hadap uji diskriminasi dua sinar berwarna dalam meramalkan ta -
jam penglihatan pasca bedah katarak .