Penelitian ini bertujuan mengkaji asimilasi bahasa Arab dari sudut pandang morfofonemik. Asimilasi yang dikajim mencakupi asimilasi konsonantis dan asimilasi vokalis. Data penelitian diambil dari I5 surat dalam al-Qur?an yang ditentukan secara acak berdasarkan panjang pendek ayat dan surat. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif eksplanatori.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa asimilasi konsonantis dan asimilasi vokalis BA dapat terjadi pada tataran kata, frasa, dan kalimat. Asimilasi konsonantis pada tatanan kata terjadi pada nomina dan verba, yaitu antara /n/ dan konsonan sesudahnya, dan antara /t/ pada aifiks -ta- dan konsonan sebelum dan sesudahnya. Asimilasi pada tataran frasa terjadi antara /n/ di akhir nomina dan preposisi dengan konsonan bilabial, alveolar, velar, dan uvular. Demikian juga asimilasi pada tataran kalimat.
Asimilasi konsonantis dapat terjadi karena faktor fonologis semata dan dapat juga karena faktor fonologis dan morfologis. Jika asimilasi terjadi karena faktor fonologis dan morfologis maka yang lebih berpengaruh adalah yang kedua. Jika terjadi hanya karena faktor fonologis maka yang terjadi adalah kaidah umum asimilasi, yaitu bunyi yang kuat mengalahkan bunyi yang lemah.
Asimilasi vokalis BA selalu berbentuk distance assimilation, yakni antara vokal yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi selalu ada pemisah berupa konsonan. Asimilasi vokalis pada tataran frasa dan kalimat berupa perubahan vokal /u/ pada pronomina hu menjadi /i/ karena pengaruh /i/ atau /i:/ di akhir kata yang mendahuluinya.
Secara umum asimilasi BA selalu bersifat regresif. Asimilasi progresif akan terjadi hanya apabila terjadi asimilasi antara akar dan afiks jika akar mendahului afiks, atau jika terjadi asimilasi antara konsonan emfatik dan nonemfatik. Asimilasi timbal balik hanya terjadi pada verba berpola yaK,-ta-K2iK3 yang K1 nya berupa fonem /δ/.
Dari segi proses terjadinya, asimilasi BA dapat dikelompokkan menjadi tiga macam: (1) asimilasi sederhana yakni asimilasi langsung antara konsonan dan konsonan atau antara vokal dan vokal, (2) asimilasi semikompleks, yakni asimilasi konsonan dan konsorian yang sebelumnya didahului pelesapan vokal yang ada di antara kedua konsonan tersebut, (3) asimilasi kompleks, yakni asimilasi yang didahului oleh pelesapan vokal dan diikuti pemunculan vokal lain, atau asimilasi timbal balik.