Subsidiary merupakan unit, dalam perusahaan multinasional, yang melakukan fungsi penghubung (Boundary spanner) antara kantor pusat dengan lingkungan domestik. Posisi ini sangat rentan terhadap stres peran (role stress). Kpnflik dan ambiguitas peran seringkali muncul dalam posisi ini, dimana kedua hal ini berdam-pak negatif terhadap kinerja manajer di subsidiary. Komunikasi interaktif, antara subsidiary dengan kantor pusat, diajukan sebagai salah satu mekanisme untuk mengurangi kemungkinan muncul-nya stres peran. Komunikasi jenis ini memungkinkan untuk saling membangunpemahaman, Consensus dan penyesuaianatastugas dan pekerjaan baik di subsidiary maupun di kantor pusat. Sehingga baik antara subsidiary dengan kantor pusat akan mendapatkan kejelasan peran yang harus dilakukan. Selain itu juga, komunikasi interaktif meningkatkan kesesuaian harapan dan tuntutan yang diberikan kepada subsidiary terhadap lingkungan domestik dimana subsidiary beroperasi.