ABSTRAKPenduduk merupakan pelaku penting dalam upaya
Hankam Negara untuk meningkatkan Ketahanan Nasionalnya
karena ciri-ciri dan perilakunya dapat mempengaruhi
upaya Hankam, dilihat dari :
A. Kependudukannya.
1. Jumlah dan pertumbuhannya terus meningkat
Kenaikannya tidak diikuti dengan pertambahan
jumlah kebutuhan penduduk secara seimbang sehingga
sering menimbulkan berbagai masalah yang
mengganggu Ketahanan Nasional.
2. Berdasarkan komposisi umur, jenis kelamin dan usia
reproduksi, jumlah perempuan lebih banyak dari
jumlah laki-laki. Hal ini menunjukkan tingkat
fertilitas masih cukup tinggi.
3. Kelompok usia muda lebih banyak dibanding
kelompok usia tua, berarti masih,menunjukkan lagu
pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi
4. Persebaran penduduk, kepadatannya dan persebaran
angkatan kerjanya tidah merata untuk setiap
wilayahnya, sehingga sering menimbulkan kerawanan
kerawanan di berbagai bidang.
5. 78% angkatan kerjanya berpendidikan SD ke bawah,
sehingga sumber daya manusianya kurang bisa
diproduktifkan dalam pembangunan.
B. Pertahanan Keamanan Negaranya.
Penduduk yang ditempatkan ke dalam unsur-unsur
Hankam masih belum memenuhi persyaratan seperti pada:
1. Masih sulit diperoleh dari penduduk yang mampu
menggunakan segala jenis perlengkapan militer
untuk AL, AU, Artileri dan Havaleri (ADJ,
2. Penduduk yang mampu menggunakan senjata dengan
kondisi yang ada dan dapat menghancurkan musuh di
garis dapan yang dipersiapkan untuk Infantri (AD)
masih langka/sulit diperoleh.
3. POLRI, berasal dari penduduk berkualitas yang
mampu melayani logistik, personil dan lain-lain.
4. Rakyat terlatih, cadangan dan Perlindungan
Masyarakat, semua berasal dari penduduk yang
berkualitas.
5. Hasil seleksi langsung dari penduduk, banyak calon
yang gagal pada tes Kesamaptaan dan Kesehatan.
C. Ketahanan Nasionalnya.
Dari delapan Gatra (Asta Gatra) sebagai unsur-
unsur Ketahanan Nasional masih terdapat kendala-kendala
yang dapat mengancam kelangsungan Hidup Bangsa dan
Negara Indonesia.
Oleh sebab itu, ciri-ciri dan perilaku penduduk serta
sosialisasinya dalam kecintaan terhadap tanah air (Bela
Negara) harus ditata kembali agar mampu mendukung upaya
Hankam Negara dalam rangka meningkatkan Ketahanan
Nasional.