Kesehatan reproduksi remaja adalah sualu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bulcan hanya bebas dari penyakit atau kcacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi fungsi serta proses nya.
Saat ini kesehatan reproduksi remaja menjadi masalah karena menurut SDKI 1997 masih ada wanita yang melahirkan anak pertama di usia <15 tahun dan dampak globalisasi seperti pergaulan bebas, Ionggarnya norma sosial serta :mas informasi yang makin meningkal yang memungkinknn remaja. untuk berperilaku yang berisiko. Melihat kompleksnya permasalahan kesehataxl reproduksi serta dampaknya dalam ménentukan kualitas hidup remqia sehingga mendorong penulis untuk mengetahui sejauh manaperilalm remaja dalam hal kesehatan reproduksinya. Peuelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh infonnhsi tentang hubungan faktor internal dan ekstemal remaja dengan perilaku rcmaja dalam kesehatan reprodnksi di SLTPN Medan tahun 2002. Desain penelitian ini cross secffonal. Alat peugumpul data berupa kuesioner dengan sampel 107 orang siswa SLTPN 1, 37, 41 kelas 3. Hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan antam jenis kelamin, pengetahuau, sikap, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, komunikasi orangtua-anak, media kornunikasi massa dengan perilaku remqia dalam hal kesehatan reproduksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 28% remaja berperilaku berisiko dalam hal kesehaizn reproduksinya dan 72% yang tidak berisiko. Dari hasil analisis bivariate dengan _pearson chi-square, sikap responden mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku remaja dalam hal kesehatan reproduksi dengan p=0,010. Analisis multivadafe dengan regress! logisrfk juga diperoleh bahwa slkap responden dominan berhubungan terhadap perilaku remaja dalm hal kesehatan reproduksi dengan nilai p=0,012.
Berdasarkan hasil penelitian ini kepada institusi sekolah disarankan agar Iebih mengintensifkan program BK. (Bimbingan Konseling) untuk mencegah lerjadinya perilaku berisiko bagi rernaja dalam hal kesehatan refroduksi. Bagi peneliti Iain disarankan agar meneliti sejauh mana pengetahuan dan persepsi orangtua lentang kesehatan reproduksi serta kemampuannya berkomunikasi dengan remajanya. Dan bagi pemerintah disarankarn agar diadakan program pelalihan tentang kesehatan reproduksi bagi rernqa serta menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi melalui media cetak dan eleklronik agar pengetahuan responden bertambah baik sehingga sikap dan perilakunyajuga baik.
Reproductive health is a stage of complete physical, mental and social well being and not merely the absent of dease or iniirmity in all matters relating to the reproduktive system, and to its timctions and processes.This time adolescent?s reproduktive is becoming serious problem because according to SDKI 1997 there are still have primi para under 15 year?s old and the impact of globalization for example free sex, loose of social?s norm and the increased current information that can make adolescent?s behaviour be risk. Considering the complexityt of reproductive health problems and the impact of quality-live?s adolescent, make the writer want to find out how far adolescent?s behaviour in their reproduktive?s health. The goal of this research is getting information about the relation between internal and extei-nal?s adolescent with behaviour?s adolescent in reproduktive health at yunior high school 2002. The design of this research is cross sectional. The questiouare is used to collect the data. There are 107 pupils (third class) in I, 37, 41 yunior high school Medan 2002. The hypothesis are existence relation between sex, knowledge, attitude, father and mother ?education, father and mother ?occupation, parents and adolescent? communication, communication mass media with behaviour?s adolescent in reproductive.The result showed that 28% behaviour?s adolescent was risk and 72% behaviotn"s adolescent was non-risk in their behaviour reproductive?s health. The bivariate analysis with pearson chi-square shows that altitude have a signiiican correlation with behaviour?s adolescent in reproductive health with p = 0, 010. The multivariate analysis with regressi logistic be found that attitude is most dominant with behavior?s adolescent in reproductive health, p=0, 012.According to this research is recommended to yunior high school?s institution have more intensive about counseling program for prevent the risk behaviour?s adolescent in reproductive health. For another reseacher is also recommended to research how far the knowledge and perception of parents about reproductive health and their commtmication ability. And for government is suggested to organize some training about reproductive health for adolescent and supply the information about reproductive health by using printed?s media and elektronic?s media, its makes knowledge?s adolescent getting better and iinally can make attitude and behaviour?s adolescent be good too.