ABSTRAKPenelitian ini melihat bagaimana kehidupan seorang janda yang berjuang mempertahankan kehidupan keluarganya setalah ditinggal suami (meninggal atau pargi tanpa berita), dalam kontek nilai budaya Betawi yang melarang perempuan bekerja keluar rumah. Salama suami masih ada, perempuan Betawi tidak terbiasa bekerja mencari nafkah karena budaya patriarkhi manempatkan perempuan pada ranah domestik dan hanya boleh mengurua rumah tangga saja. Disatu sisi ia
harus berjuang menghidupi anak-anaknya sementara disisi lain tekanan nilai budaya dalam komunitasnya. mengharuskan dirinya untuk tatap berada di rumah. Kondisi tersebut melahirkan strategi tertentu (yang khas perempuan) dalam upaya mempertahankan kehidupan keluarganya. Penelitian ini menggunakan-pendekatan kualitatif melalui metnde wawancara mendalam yang berupaya menangkap pengalaman kéhidupan janda yang khas perempuan. Data primer penelitian ini diperoleh dari janda Betawi yang bertempat tinggal di Kampung Memandoran. Penarikansampel dilakukan melalui teknik penarikan sampel homagen. yang bertampat tinggal di Hampung Kemandnran. Penarikan sampel dilakukan melalui tahnik penarikan sampel hamagen. Sedangkan data sekunder dipermleh dari beberapa orang tokoh maayarakat Mampung Kamandnran Serta dari Kantor Kalurahan Grmgol Utara, Hecamatan Kehayoran lama, Jakarta Selatan. Data hasil penelitian dianalisis dangan memakai model analiaia jander. Fenelitian ini menamukan Bahwa umumnya iatri dalam keluarga Betawi mengaiami maaalah ekonomi ketika statuanya berubah manjadi janda. Hal ini dimungkinkan Marana nilai dan norma budaya Batawi tidak memparbolehkan perempuan bekerja keluar rumah. Naaalah lainnya adalah sikap ketergantungan janda terhadap keluarga besarnya, dan ketiadaan otonomi dalam menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Marasa kurang dihargai oleh masyarakat Serta tekanan nilai budaya adalah masalah lain yang mereka alami. Kondisi diataa, melahirkan strategi tertentu yang bersifat akmodatif yang khas perempuan, yaitu strategi yang tidak bersifat rasistan (menantang) nilai dan norma yang berlaku, namun juga tidak memakai nilai dan nmrma
tersebut. Pelibatan keluarga beaar, bekerja dengan menggunakan katrampilan yang khas perempuan Serta melanjutkan pendidikan anak adalah strategi yang mereka lakukan.